Minggu, 30 April 2017

Kasus-Kasus Besar Korupsi Terganggu Karena Hak Angket DPR?

Komisi Pemberantasan Korupsi tak akan terpengaruh oleh usulan hak angket yang disahkan DPR, Jumat 28 April 2017. Menurut komisioner KPK, La Ode Muhammad Syarif, KPK akan tetap fokus pada penanganan kasus korupsi termasuk e-KTP dan BLBI yang sedang berjalan.

Syarif menuturkan, usulan hak angket ini dimulai ketika sejumlah anggota Komisi III DPR RI keberatan namanya disebut oleh penyidik KPK, Novel Baswedan. Saat itu mereka menjadi saksi di persidangan e-KTP, 30 Maret 2017. Dalam Rapat Dengar Pendapat KPK dengan Komisi III, legislatif pun meminta KPK membuka rekaman pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan Miryam S Haryani. Namun KPK menolak.

“Karena keterangan Novel Baswedan disampaikan di pengadilan, persidangan e-KTP masih berjalan. Bahkan penyidikan dengan tersangka MSH sedang kita lakukan, maka KPK menyatakan tidak bisa menyerahkan bukti terkait kasus ini,” kata Syarif.

Menurut Syarif, jika bukti-bukti itu dibuka, maka akan berisiko menghambat proses hukum dan dapat berdampak pada penanganan kasus e-KTP. Dia pun menegaskan segala upaya yang dapat menghambat proses penganan kasus korupsi termasuk e-KTP dan kasus keterangan palsu di pengadilan tak bisa diterima.

“Tentu saja akan ditolak KPK,” ucapnya.

Pelajari hak angket

KPK juga masih mempelajari terlebih dahulu tentang hak angket ini. Soalnya, masih ada penolakan dari sejumlah anggota DPR dan bahkan ada fraksi yang walk-out. Apalagi sejumlah fraksi sudah mengatakan menolak hak angket dan ada syarat di UU MD3 bahwa usul menjadi hak angket jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota DPR. Keputusan diambil dengan persetujuan dari setengah jumlah anggota DPR yang hadir.

“Apakah hal ini berkonsekuensi terhadap sah atau tidaknya keputusan hak angket tersebut, akan kami pelajari dulu,” ucapnya.

Dalam masa reses ini, KPK juga berharap banyak masukan dari masyarakat baik terhadap para wakil di DPR ataupun KPK untuk memprioritaskan proses hukum penuntasan kasus e-KTP. Meskipun begitu, KPK memastikan tak akan mencampuri urusan partai.

“Kami berharap partai politik memahami sikap KPK yang tidak mau memperlihatkan rekaman dan BAP,” ucapnya.

Komitmen DPR dipertanyakan

Sementara itu, sejumlah pihak ikut menolak usulan hak angket ini. Satgas advokasi pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah salah satunya. Direktur Satgas Gufroni mengatakan disetujuinya usulan hak angket ini bukti kalau DPR tidak memiliki komitmen pada pemberantasan korupsi.

“DPR Kami nilai tidak pro terhadap agenda pemberantasan korupsi. Malah mereka berusaha menghalangi KPK,” ucapnya. Ia pun mendesak DPR menghentikan usulan hak angket ini.

“Masih banyak masalah di negeri ini yang lebih penting untuk ditangani di DPR misalnya tentang nasib para petani Karawang yang hingga saat ini membutuhkan perhatian kita bersama,” ucapnya.

Posting Kasus-Kasus Besar Korupsi Terganggu Karena Hak Angket DPR? ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Anies Rasyid Baswedan Janjikan Program Perumahan DP Rp 0 Jalan di Tahun Pertama

Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yakin dapat merealisasikan program perumahan dengan DP Rp 0. Anies menargetkan di tahun pertama dalam kepemimpinannya.

“Insya Allah di tahun pertama itu sudah bisa jadi. Karena itu masalah pembiayaan saja kok. Bukan bikin rumah kan, hanya pembiayaaan,” kata Anies di Jalan Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017).

Anies juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang membangun perumahan bagi buruh di kawasan Tangerang Selatan. Ia semakin optimis programnya dapat terlaksana dengan baik.

“Ya bagus, dari awal kita optimis terus, dari awal kita optimis bahwa hal ini bisa dikerjakan. Yang dibutuhkan tinggal kesempatan untuk menjalankan. Bagi yang tidak percaya, ya dikasih kesempatan pun tidak bisa dikerjain,” ujar Anies.

“Perhitungan keuangannya bisa. Peraturan keuangannya meyakinkan dan sudah banyak dipraktikkan di berbagai negara,” sambungnya.

Sebelumya diberitakan, Presiden Joko Widodo pada Kamis kemarin meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Rusunami Loftvilles di Tangerang Selatan. Unit Rusunami Loftvilles dengan luas 32 meter persegi terdiri dari 2 kamar tidur dan satu kamar mandi ini bisa dimiliki para pekerja dengan cara cicilan KPR dengan uang muka (DP) hanya 1%.

Posting Anies Rasyid Baswedan Janjikan Program Perumahan DP Rp 0 Jalan di Tahun Pertama ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Korupsi Alquran, Politikus Golkar Fahd El Fouz, Anak A Rafiq Ditetapkan Jadi Tersangka

KPK berupaya menuntaskan perkara Alquran dengan menetapkan politikus Golkar, Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, sebagai tersangka. Kasus korupsi Alquran sebelumnya sudah menyeret 3 orang ke penjara, yakni Zulkarnaen Djabar, Dendy Prasetia, serta mantan Direktur Urusan Agama Islam dan Pejabat Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Jauhari.

Kasus pengadaan Alquran ini adalah kasus lama. Korupsi yang dilakukan terjadi pada 2011-2012. Berikut ini perjalanannya:

Tahun 2011

Kasus bermula saat muncul proyek pengadaan Alquran tahun anggaran 2011 dan Ditjen Bimas Islam mendapatkan anggaran Rp 22,875 miliar.

Awal Tahun 2012

Pada proyek Alquran tahun anggaran 2012, Ditjen Bimas Islam mendapat anggaran Rp 59,3 miliar. Mantan Direktur Urusan Agama Islam dan Pejabat Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Jauhari, yang juga sebagai PPK, menetapkan PT Sinergi Pustaka Indonesia dalam proyek ini.

September 2012

Terendus aroma korupsi dalam proyek ini, KPK pun menetapkan anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar, Zulkarnaen Djabar, dan anaknya, Dendy Prasetyo Zulkarnaen, sebagai tersangka. Kerugian keuangan negara dalam dua proyek ini mencapai Rp 27,056 miliar.

Mei 2013

Majelis hakim Pengadilan Tipikor pada 30 Mei 2013 memvonis Zulkarnaen Djabar 15 tahun penjara. Sedangkan Dendy dihukum 8 tahun penjara.

Majelis hakim menyatakan Zulkarnaen dan Dendy terbukti menerima uang Rp 11,49 miliar dalam proyek pengadaan Alquran pada 2011 dan 2012, termasuk proyek laboratorium komputer untuk MTs tahun 2011.

Oktober 2013

KPK menetapkan mantan Direktur Urusan Agama Islam dan Pejabat Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Jauhari sebagai tersangka.

April 2014 sampai Februari 2015

Pada 10 April 2014, Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara kepada Ahmad Jauhari. Putusan ini diperberat menjadi 10 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Jakarta pada 22 Agustus 2014. Vonis ini tidak berubah dalam kasasi yang diketok pada April 2015.

April 2017

KPK belum berhenti menyidik kasus ini. Setelah 3 orang dijebloskan ke penjara, KPK menambah 1 tersangka baru. Dia adalah Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq.

Fahd disangka terlibat dugaan korupsi pengurusan anggaran dan/atau pengadaan kitab suci Alquran serta pengadaan laboratorium komputer Mts di Kemenag.

Posting Korupsi Alquran, Politikus Golkar Fahd El Fouz, Anak A Rafiq Ditetapkan Jadi Tersangka ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ini Beda Foto yang Dikirim ke Pacar dan Teman Menurut Ariel Tantum

Ariel Tatum memang dikenal artis yang cantik dengan tubuh proporsional.

Dirinya juga tak segan mengunggah foto-foto seksi di akun instagram pribadinya.

Bahkan, pada Senin (20/3/2017), Ariel Tatum membocorkan jenis foto yang biasa ia kirim ke sang pacar.

Foto tersebut diunggah melalui Instagram Story di akun pribadinya, @arieltatum.

Ia juga menunjukkan adanya perbedaan foto yang ia kirim ke pacar dan ke temannya.

Dalam fotonya, Ariel Tatum tampak memakai atasan berwarna krem tanpa lengan dipadukan dengan rok hitam.

Ia juga tak terlihat memakai perhiasan apapun untuk menunjang penampilannya.

Sementara itu, untuk foto yang ia kirim ke sang pacar, Ariel Tatum terlihat berpose sensual.

Ia tampak berdiri sambil menatap ke kamera dengan tatapan manja dan menyunggingkan senyum kecil.

“What you send to bae (Apa yang kau kirim ke pacarmu),” tulisnya.

Sementara itu, ia juga memperlihatkan foto dirinya untuk kawannya.

Di foto tersebut, Ariel Tatum tampak berpose konyol.

“What you send to your friends (Apa yang kau kirim ke temanmu),” tulisnya.

Posting Ini Beda Foto yang Dikirim ke Pacar dan Teman Menurut Ariel Tantum ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Menteri Tenaga Kerja, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, dan Jaksa Agung Dinilai Layak di Reshuffle

Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengungkapkan beberapa nama menteri atau pimpinan lembaga negara setingkat menteri yang mendapat rapor merah sehingga layak untuk di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, nama-nama tersebut beredar di berbagai forum berdasarkan penilaian masyarakat. “Adapun menteri-menteri yang nampak di mata publik secara kinerja nilainya atau rapornya agak merah dan merah, di antaranya Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agraria, Menko Ekuin, Menteri BUMN, Menteri Pertanian,” kata Ubed

Selain itu, ada pula nama Menteri Tenaga Kerja, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, serta Jaksa Agung. “Saya kira itu penilaian publik yang beredar di berbagai forum publik,” ujar Ubed.

Sebelumnya, Ubedilah memaparkan tiga pertimbangan pokok sebelum melakukan kocok ulang kabinet. Pertama ialah pertimbangan kinerja. Kedua yakni kepentingan nasional, dan ketiga yaitu efektivitas pemerintahan bila dilakukan reshuffle.

Jokowi sempat mengembuskan kabar akan merombak jajaran kabinetnya bila pembantunya bekerja tidak sesuai dengan target kerjanya. Wacana reshuffle itu kembali mencuat saat Presiden menghadiri acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Jakarta Selatan, Sabtu 22 April 2017 lalu.

Posting Menteri Tenaga Kerja, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, dan Jaksa Agung Dinilai Layak di Reshuffle ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ini Sejarah dan Arti Istilah Pribumi Asli Indonesia

Dalam konteks sosial masyarakat Indonesia modern, seringkali kita jumpai istilah “pribumi” yang biasanya mengacu pada identitas orang asli di daerah tertentu. Memang secara umum kita mengenal klasifikasi umum etnis kesukuan lokal Indonesia, misalnya orang Batak itu di Sumetera Utara, orang Sunda itu di Banten dan Jawa Barat, orang Minang di Sumatera Barat, orang Bugis di Sulawesi Selatan, orang Dayak di Kalimantan Tengah dan Barat, dlsb.

Namun di sisi lain, istilah “pribumi” ini sendiri juga kerap digunakan sebagai pembeda antar golongan masyarakat yang dianggap sebagai orang/suku/etnis asli Indonesia dengan mereka yang dianggap sebagai “kaum pendatang”.

Dikotomi antar istilah ‘pribumi’ dan ‘pendatang’ ini menjadi polemik tersendiri dalam konteks sosial bermasyarakat di Indonesia. Tapi pernah gak sih lo berpikir siapa sebetulnya orang asli pribumi di Indonesia ini? Apakah memang orang Jawa itu orang asli pribumi daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur?

Sejak kapan saudara kita Orang Jawa yang medok itu tinggal di Pulau Jawa? Mungkin kalo kita bertanya pada orangtua atau guru, jawabannya cuman ‘sudah dari sono-nya’. Tapi apakah kita puas dengan jawaban semacam itu?

Nah, dalam kesempatan ini, gua mau mengupas pertanyaan “Siapakah orang asli pribumi Indonesia” dengan tinjauan sejarah. Dari mulai sejak kelompok manusia pertama yang datang ke Indonesia, hingga kelompok-kelompok berikutnya.

Dari penjabaran gua di bawah ini, moga-moga kita semua jadi semakin paham konteks ‘pribumi’ dan ‘pendatang’, sekaligus menjawab siapakah orang yang pantas disebut sebagai orang asli pribumi Indonesia, dan siapakah yang sebetulnya ‘hanya’ kaum pendatang. Yuk kita mulai cerita sejarahnya!

Kedatangan 1: Homo erectus

Jauh sebelum manusia modern (homo sapiens) datang ke kepulauan Nusantara, kaum pendatang pertama yang tiba di tanah yang kelak bernama Indonesia ini adalah Homo erectus yang melakukan migrasi panjang dari Afrika sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Kenapa gue bahas kok jauh banget sampai ke Homo erectus segala? Karena bisa dibilang, Homo erectus inilah penduduk yang paling lama tinggal tanah Nusantara ini yaitu sekitar 1,5 – 1,7 juta tahun!

Migrasi panjang Homo erectus dari Afrika ke berbagai penjuru dunia memang cukup fenomenal dan sedikit banyak masih keberadaan mereka membentuk ekosistem yang kita kenal sekarang ini. Dari sekian banyak kelompok Homo erectus yang terpencar menuju Eropa, Asia Tengah, India, ada beberapa yang mencoba “nekat” nyusurin garis pantai selatan sampe ke Nusa Tenggara Timur, tepatnya Pulau Flores.

Mungkin ada sebagian yang bingung, gimana caranya erectus bisa nyeberangin laut? Perlu diingat bahwa garis batas daratan dan lautan yang kita kenal sebagai peta dunia modern sekarang itu berbeda dengan keadaan bumi 1-2 juta tahun yang lalu. Sekitar 1-2 juta tahun yang lalu, Pulau Jawa, Sumatera, dll itu belum terpisah alias masih menyatu. Jadi, 1,8 juta tahun yang lalu tuh homo erectus bisa jalan kaki dari Vietnam sampai ke Bali tanpa menyeberangi laut.

Erectus ini kemudian beranak pinak dan nyebar ke seluruh Paparan Sunda (Sunda Shelf) termasuk beberapa di antaranya yang nyeberang laut sampai Flores. Jadi bisa dibayangin bahwa Homo Erectus ini udah “ngacak-ngacak” kepulauan Nusantara kita selama 1,5 juta tahun dengan berburu, membuat api, membentuk kelompok-kelompok, berperang, dlsb sampai akhirnya punah kira-kira 100,000 tahun yang lalu.

Kedatangan 2: Homo sapiens gelombang pertama (Melanesia)

Sama seperti erectus, Homo sapiens atau manusia modern juga berasal dari Afrika dan melakukan migrasi besar-besaran ke seluruh penjuru dunia dalam dua gelombang migrasi. Gelombang pertama berlangsung kira-kira 100 ribu tahun yang lalu, sedangkan gelombang kedua berlangsung kira-kira 50-70 ribu tahun yang lalu.

Gelombang pertama keluar dari Afrika lewat selat kecil yang misahin Ethiopia dan Yemen, terus lanjut ke India bagian selatan, nyusurin pantai lanjut ke Paparan Sunda sampai ada yang nyeberang dengan perahu ke Paparan Sahul (Papua, Australia).

Manusia modern gelombang pertama yang sampai ke wilayah Nusantara ini berciri Melanosoid (seperti ciri orang Papua dan Aborigin). Dalam periode waktu migrasi ini, daerah kepulauan Nusantara tetap tersambung tapi bukan karena faktor tektonik, melainkan karena pada masa itu, bumi ini sedang menjalani masa jaman es (ice age) yang menyebabkan sebagian permukaan laut menyatu menjadi daratan es Manusia modern gelombang pertama ini akhirnya menempati Nusantara sampai jaman es berakhir (es mencair menjadi lautan yang memisahkan pulau), sehingga terbentuklah Kepulauan Nusantara seperti yang kita kenal sekarang.

Kehadiran dari para petualang awal ini masih bisa kita lihat pada peradaban manusia modern yang lebih akrab kita kenal dengan kebudayaan berciri Melanesia atau golongan etnis Negrito. Beberapa di antaranya adalah:

  • Suku Sentinel, Onge, Jarawa di Kepulauan Andaman,
  • Suku Asli, Semang, Sakai di Malaysia,
  • Suku Mani di Thailand,
  • Suku Aeta, Agta, Ati di Filipina.
  • Suku Dani, Bauzi, Asmat, Amungme di Indonesia & Papua Nugini
  • Suku Aborigin Australia dan Tasmania

Dari persebaran ini, diduga kuat bahwa hampir seluruh daerah Paparan Sunda dan Sahul (mencakup seluruh wilayah Indonesia) sempat dihuni oleh orang-orang berciri Melanosoid.

Kehidupan orang Melanesia berawal dengan budaya berburu dan mengumpulkan makanan (hunter & gatherer), yang kemudian sebagian besar (kecuali Aborigin Australia) mulai mengenal pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam skala kecil. Sayangnya, kebudayaan agrikultur ini tidak berkembang dengan skala luas karena kecenderungan masyarakat Melanesia yang berjumlah kecil dan terpisah jauh dengan suku tetangga lain.

Hal ini juga yang menyebabkan orang Melanesia bisa hidup tanpa perlu mengembangkan pertanian dan peternakan dalam skala besar, dan juga tidak ada desakan lingkungan untuk membentuk struktur kemasyarakatan yang kompleks dan sistematis.

Terlepas dari itu, sebetulnya kalo ditanya siapakah orang ‘pribumi’ pertama yang nempatin Kepulauan Nusantara? Jawabannya jelas adalah orang-orang Melanesia. Mereka bahkan diduga kuat sebagai penyebab hilangnya Homo erectus di Paparan Sunda (entah dengan cara pembunuhan maupun perkawinan). Serunya lagi, para arkeolog dan paleontolog juga menduga bahwa manusia modern berciri Melanosoid ini diduga kuat pernah hidup bersama satu pulau dengan human-species lain yang merupakan keturunan dari Homo erectus yaitu Homo floresiensis di Kepulauan Flores.

Tapi kok kenapa orang-orang gelombang pertama yang masuk ke Nusantara ini cuma nyisa di pedalaman Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya? Kenapa tidak terus membangun budaya di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan? Sampai saat ini para ahli sejarah belum menemukan jawaban yang pasti.

Namun dugaan terkuat hilangnya komunitas Melanesia di wilayah barat Indonesia adalah diakibatkan karena kedatangan rombongan manusia modern gelombang berikutnya dalam jumlah besar, yang dateng dengan make perahu-perahu kecil mereka yang terbilang cukup canggih untuk ukuran waktu itu. Nothing lasts forever di dunia ini.

Kedatangan 3: Homo sapiens (Melayu – Austronesia)

“Suatu sore di pesisir pantai yang tenang di utara Pulau Borneo, 5200 tahun yang lalu, ada dua orang pemuda melanesia Alkawari dan Anatjari yang lagi nyari kerang untuk dimakan sekaligus cangkangnya dibikin jadi perhiasan buat calon-calon bini mereka di kampung. Tiba-tiba Anatjari bengong mematung sambil ngeliat cakrawala.

Alkawari nanya dengan suara pelan sambil ngibas-ngibasin tangan di depan muka temennya itu, “Dahaka?” (ada apaan sih men?), yang hanya dibalas dengan tunjukan jari Anatjari ke ufuk utara. Alkawari memincingkan mata karena susah ngeliat hal yang dimaksud. Setelah menunggu beberapa menit, benda yang dimaksud pun semakin keliatan jelas. Ternyata benda itu adalah belasan kano bercadik dua yang mengapung di laut, bermuatan 4-10 orang khas bangsa Austronesia. 

Semenjak itu, tidak ada yang tau nasib Alkawari, Anatjari, calon-calon bini mereka, dan kampung mereka. Sebab sore itu, Nusantara kedatangan lagi bangsa yang akan menyebut daerah ini sebagai rumah mereka.”

Paragraf di atas itu sebetulnya cuma fiksi karangan gua doang untuk mengilustrasikan kedatangan gelombang kedua Homo sapiens ke Bumi Nusantara ini yaitu kelompok melayu-austronesia. Rumpun Austronesia ini merupakan rumpun yang sangat besar, mencakup suku Melayu, Formosan (Taiwan), Polynesia (Hawaii, Selandia Baru, dsb).

Muka bulet, idung lebar, rambut item tebal sedikit bergelombang, dan kulit kecoklatan, merupakan ciri-ciri bersama satu rumpun Austronesia ini. Suku ini dateng ga cuma modal nekat doang, tapi juga membawa serta “amunisi” mereka berupa hewan ternak seperti ayam, babi, dan bibit padi, dll.

Kebiasaan mereka dalam nanem padi menimbulkan kebutuhan akan adanya lahan pertanian yang luas serta teknologi irigasi yang “canggih”. Salah satu sisa budaya asli Austronesia yang masih bisa lo liat sekarang adalah sistem irigasi menggunakan sengkedan (terasering).

Berbekal kepiawaian dalam berlayar menggunakan teknologi maritim supercanggih saat itu (kano bercadik dua yang sangat stabil walaupun diguncang badai dan ombak) serta sistem pertanian yang efektif, tinggal tunggu waktu aja deh sampe seluruh Nusantara ini bisa dijelajah dan dikuasai oleh rumpun Melayu Austronesia.

Dalam masa peralihan dari melanesia menuju austronesia, sampai jaman setelah masyarakat Nusantara mengenal tulisan, udah ga ada lagi tuh jejak-jejak kebudayaan maupun ciri fisik masyarakat Melanesia di pulau-pulau bagian barat Nusantara (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Lombok).

Sedangkan di kepulauan Nusantara bagian timur, kita masih bisa melihat jejak hasil pertukaran budaya dan juga gen Melanesia pada masyarakat Kepulauan Maluku, Papua bagian pesisir, dan Kepulauan NTT. Dari segi morfologis, masyarakat yang berasal dari Indonesia timur merupakan campuran antara rumpun Austronesia (muka bulat, hidung lebar) dan rumpun Melanesia (rambut ikal atau malah keriting kecil, kulit lebih gelap).

Melanesia “asli”-nya sendiri pada ke mana? Mereka yang tersisa di Kepulauan Nusantara hanyalah mereka yang berhasil menetap tanpa gangguan di pedalaman Papua, dan masih setia dengan kebijaksanaan lokal mereka seperti berkebun dalam skala kecil, berburu binatang, dan hidup dalam masyarakat kesukuan.

Orang-orang Melayu yang dateng ke Nusantara juga secara umum bisa dibagi dua:

  1. Melayu yang mager (males gerak)
  2. Melayu yang ga bisa diam.

Melayu-melayu mager ini bukannya berarti orangnya males, tapi emang udah berhasil menciptakan masyarakat yang stabil sehingga sudah tidak diperlukan lagi mobilisasi penduduk. Keturunan Melayu golongan pertama ini bisa kita liat pada suku Nias di Pulau Nias dan suku Dayak di pedalaman Kalimantan, yang juga biasa disebut sebagai “Proto Melayu” (Proto = purwa/primitif).

Sedangkan di sisi lain, ada golongan melayu yang karena alasan tertentu (misalnya: kondisi geografis, iklim, bencana, dll) merasa perlu untuk terus berpindah tempat sekaligus berinteraksi dengan kelompok lain di sekitarnya, sehingga memungkinkan adanya percampuran budaya, bahasa, serta gen.

Keturunan Melayu yang gak bisa diam ini salah satunya adalah gue yang berasal dari suku Minangkabau, lo yang dari Jawa, lo yang orang Banjar, Bugis, Makassar, Bali, Lombok, Batak, Aceh, Madura, Minahasa, dan puluhan suku-suku lain yang kita kenal di Indonesia serta biasa disebut sebagai “Deutero Melayu” (Deutero = Berulang/ulangan).

Jadi, bedanya apa sih antara Proto dan Deutero Melayu? Bedanya ya cuma yang Proto itu menetap di tempat terpencil sehingga menyulitkan terjadinya percampuran gen yang lebih variatif, sedangkan Deutero menetap di tempat yang memungkinkan untuk terjadinya percampuran gen. Jadi proto dan deutero itu gak menggambarkan siapa yang duluan dateng ya, tapi cuma yang satu netap, yang satu lagi pindah-pindah dan membaur. Gitu coy!

Bangsa Melayu dapat dikatakan sangat pewe tinggal di Kepulauan Nusantara. Mereka beranak-pinak dan ujung-ujungnya bikin beragam peradaban dan kebudayaan-kebudayaan yang masih bisa kita nikmatin sampe sekarang. Bangunan rumah panggung atap rumbia, tarian, baju daerah yang warna-warni, wajah dan badan yang dibubuhin tato, bahkan bahasa-bahasanya, masih bercirikan Austronesia.

Gak cuma yang ada di Indonesia ataupun Malaysia doang, kebudayaan serupa juga bisa lo temuin di orang Maori (Selandia Baru), Rapa Nui (Pulau Paskah), orang Asli Taiwan, Madagaskar, dan pelosok-pelosok Austronesia lainnya. Tapi, sama seperti sebelumnya, stabilitas yang sebelumnya terbangun pasti akan menghadapi tantangan baru, perubahan selalu terjadi, nothing lasts forever

4. Kedatangan 4: Sino-Tibetan, Dravidian, dan etnis Semitic.

Dalam periode kurang lebih seribu tahun setelah kedatangan etnis Melayu di Nusantara, peradaban dan kebudayaan Austronesia berkembang semakin kompleks dan mulai melakukan interaksi perdagangan dengan kebudayaan lainnya, termasuk transaksi logam hasil kebudayaan Dong Son di Vietnam. Transaksi logam dengan peradaban yang jauh di seberang lautan ini juga memicu orang-orang Melayu Austronesia di Nusantara untuk mengembangkan industri metalurgi logam mereka sendiri.

Ternyata, interaksi perdagangan sekelompok masyarakat Austronesia di Nusantara ini berkembang menjadi sangat ramai. Sampai akhirnya Nusantara ini mengundang kedatangan banyak pedagang dari peradaban luar pada awal abad Masehi, yaitu peradaban Dravidian, Sino-Tibetan, dan etnis Semit. Dalam dunia modern, peradaban Dravidian lebih akrab kita kenal dengan nama India, sementara peradaban Sino-Tibetan kita kenal sekarang dengan nama Tionghoa, dan etnis Semit direpresentasikan dalam dunia modern pada budaya di Asia Tengah seperti Arab dan Yahudi.

Dalam artikel ini, ke depannya gua akan menyederhanakan penyebutan Dravida = India, Sino-Tibetan = Tionghoa, Semit = Arab untuk mempermudah lo membayangkan serta menyesuaikan dengan konteks dunia modern. Tapi tolong jangan diartikan bahwa ketika gua menyebut “India”, “

Tiongkok”, maupun “Arab” itu mengacu pada warga keturunan negara India, Arab, dan China. Karena baik Kerajaan Arab, Republik China, maupun Negara India baru terbentuk pada abad 20. Sementara itu, para pedagang dravida, sino-tibetan, dan semitic yang dulu datang ke wilayah Nusantara, sama sekali tidak membawa atribut kenegaraan yang sekarang kita kenal di dunia modern.

Dari antara tiga gelombang pendatang baru ini, orang dravida (India) memulai perjalanannya lebih dulu ke daerah Nusantara untuk berdagang sejak abad 1 masehi. Sedangkan pendatang Sino-Tibetan baru melakukan eksplorasi besar-besaran di perdagangan Nusantara sejak dinasti Han runtuh awal abad 3 masehi. Sementara itu orang Semit mulai pertama kali berdatangan ke pulau Sumatera untuk berdagang dan menyebarkan agama pada abad 7 Masehi.

Pada awal abad masehi, kebudayaan India dijadiin tolok ukur kemajuan suatu suku/daerah. Para penguasa lokal berlomba-lomba untuk mengadopsi budaya India (termasuk agama Hindu, bahasa Sanskerta, dan tulisan Pallawa) agar bisa dianggep keren. Jadi deh tuh, kerajaan-kerajaan awal bercorak India di Nusantara, dari mulai Kerajaan Salaka Nagara, Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanagara, dll.

Sementara itu, catatan sejarah awal tentang kedatangan masyarakat Sino-Tibetan ke wilayah Nusantara ditandai oleh catatan perjalanan biksu bernama Faxian (Fa Hsien) pada awal abad 5 Masehi yang gak sengaja terdampar ke wilayah Nusantara karena badai. Selain itu, biksu Yijing (I Tsing) pada abad 8 masehi dari dinasti Tang juga ngelaporin tentang sebuah kerajaan maritim yang sangat besar di Sumatera yang dia sebut sebagai Sanfotsi (padahal yang dia maksud itu Kerajaan Sri Vijaya).

Pada abad 7 masehi, para pedagang dari Arab mulai berdatangan ke Pulau Sumatera. Para pedagang Arab ini berperan sebagai distributor komoditas dan hasil bumi Nusantara seperti cengkeh dan pala dari Maluku di pasar Timur tengah maupun Eropa. Hubungan dagang antara para pedagang Arab dan lokal dari Nusantara ini semakin penting untuk sendi perekonomian Timur Tengah hingga gosip politik di kawasan Nusantara ini pun sampai menjadi buah bibir di jazirah Arab nun jauh di seberang benua. Contohnya adalah cerita tentang Maharaja Zabag (Sri Vijaya) waktu berantem sama raja dari Khmer (Kamboja) yang beritanya sampai tersebar luas di masyarakat Timur Tengah pada abad 13 Masehi.

Jadi sejak abad pertama Masehi, Nusantara itu tidak lagi ekslusif dihuni oleh bangsa Austronesia maupun campuran Melanesia, dimana para pendatang baru sudah mulai bermunculan dari wilayah Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tengah. Sebagian besar dari pendatang ini memiliki peran sosial sebagai pedagang dan rohaniawan, dan tidak sedikit juga yang mutusin buat menetap dan kawin campur dengan orang lokal Indonesia.

Mirisnya, kedatangan budaya India, Tiongkok, dan Arab ini masih banyak salah dimengerti oleh masyarakat umum dan sedikit banyak menjadi bahan pemicu konflik rasial di Indonesia. Nah, sudah menjadi tugas gue sebagai guru Sejarah untuk meluruskan pemahaman yang keliru ini. Jadi gua putuskan untuk membahas secara khusus kedatangan dari tiga budaya yang masuk pada awal abad masehi ini.

Kedatangan etnis Tionghoa (Sino-Tibetan)

Nah, setelah Faxian dan Yijing yang gue sebut di atas, diaspora masyarakat dari Tiongkok berlangsung dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama yang cukup besar dipengaruhi oleh kebijakan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Wikramawardhana yang liberal dan memperbolehkan semua orang dari ras dan agama apapun untuk berdagang dan menyebarkan agamanya di daerah kekuasaan Majapahit.

Kebijakan ini membawa peluang bagi Laksamana dari Dinasti Ming, Zheng He (Cheng Ho/Ma Sanbao/Sampokong) yang beragama Islam untuk bolak-balik ngunjungin pantai utara Jawa bagian Tengah untuk berdagang pada awal abad 15. Zheng He sendiri yang beragama Islam ngebawa rombongan Tionghoa muslim, Buddha, Tao, dan Konghucu untuk berdagang bersama di Pulau Jawa.

Gelombang migrasi kedua terjadi pada saat Gubernur Jendral Hindia Belanda, Jan Pieterszoon Coen berhasil nguasain Jayakarta (1619) dan membangun Kota baru bernama Batavia (dari reruntuhan Jayakarta). Pada masa pembangunan itu, tentu dia memerlukan pekerja, pedagang, dan penduduk kota dong, masa kosong isinya cuma segelintir orang Belanda aja.

Coen yang mungkin saat itu khawatir banyak masyarakat lokal yang masih menyimpan dendam, memutuskan untuk mendatangkan orang-orang dari tanah Tiongkok untuk dipekerjakan menjadi buruh dan pedagang. Tapi di satu sisi, bukan berarti masyarakat pendatang Tionghoa ini berpihak pada Belanda. Seiring dengan semakin kompleksnya interaksi budaya, mulai berkembanglah masalah-masalah sosial.

Sampai akhirnya terjadi peristiwa maha akbar yang sayangnya kurang diliput sama buku sejarah yaitu Geger Pecinan, yaitu ketika orang-orang Tionghoa dari seluruh pelosok Jawa bahu-membahu dengan masyarakat Jawa lokal untuk melakukan pemberontakan melawan belanda. Saking dahsyatnya Geger Pecinan, peristiwa ini berujung kepada pemisahan Kesultanan Mataram jadi empat kekuasaan terpisah

Di sisi lain, ternyata kebijakan Belanda yang antipati dengan masyarakat setempat membuat Belanda juga mererekrut pekerja dan pedagang dari Tiongkok (juga India dan Arab) untuk kerja dan dagang di belahan Nusantara lainnya, seperti Pontianak, Medan, Maluku, Papua, Makassar, Padang, dll.

Saking gak percaya-nya Belanda dengan masyarakat lokal, dibuatlah perkampungan-perkampungan Pecinan yang dibikin eksklusif sama pejabat-pejabat Belanda. Nah, ini dia nih sumber permasalahan berbau rasisme yang sampe sekarang masih menghantui kondisi sosial masyarakat Indonesia.

Hanya gara-gara ulah Orang Eropa yang pada waktu itu selalu nganggep manusia perlu diklasifikasi, sehingga akhirnya berujung pada justifikasi dan perilaku diskriminatif terhadap golongan etnik tertentu. Hal itu berlarut-larut menjadi dampak yang lebih luas, dari mulai ekslusivitas sampai kecemburuan sosial dan masih terus mengakar pada masyarakat modern Indonesia.

Terlepas dari itu semua, masyarakat Tionghoa gelombang pertama dan kedua ini sekarang lebih akrab disebut sebagai “peranakan”, karena relatif lebih membaur dengan masyarakat lokal. Sementara istilah “totok”, dialamatkan untuk keturunan Tionghoa yang melakukan migrasi pada gelombang ketiga, yaitu pada awal abad 20. Di masa ini, Revolusi Tiongkok yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen membawa pergolakan politik dan sosial sehingga banyak rakyat Tiongkok yang memilih untuk pergi ke Hindia Belanda untuk mengadu nasib. Singkat kata singkat cerita, ketiga gelombang migrasi inilah yang memperkaya kebhinekaan Indonesia dengan memiliki etnis Tionghoa dengan jumlah sekitar 2,8 juta jiwa.

Kedatangan etnis India (Dravida, Tamil, dkk)

Berbeda dengan kedatangan etnis Tionghoa, kedatangan masyarakat India dan Arab tidak ditandai dengan gelombang atau peristiwa khusus. Melainkan melalui proses yang terjadi secara gradual seiring dengan meningkatnya sektor perdagangan di bumi Nusantara. Semenjak perdagangan mulai rame di Nusantara, banyak pedagang dari India dan Arab yang datang dan menetap, menyebarkan agama dan menikah dengan orang lokal Nusantara.

Pengaruh budaya India di Nusantara, selain ditandai pada corak kerajaan Hindu pada awal abad masehi, juga sempat dipengaruhi aktivitas perdagangan Eropa di Nusantara. Pada abad 15-16, banyak pelaut Portugis yang membawa orang-orang India bagian selatan (Tamil) untuk jadi buruh pekerja di pos-pos ataupun perkebunan Portugis.

Hal yang sama juga terjadi saat jaman Belanda, ketika Kota Medan lagi banyak melakukan pembangunan, pemerintah Hindia Belanda ngerekrut banyak pekerja dari suku Tamil untuk bikin infrastruktur macem jalanan dan perumahan. Bahkan sampai sekarang keturunannya bisa lo temuin di Kampung Madras (dulu namanya Kampung Keling) di Kota Medan!

Berbeda dari suku Tamil, orang-orang dari India bagian utara (Gujarat, Sikh, Bengali, dsb) kedatangannya lebih mirip dengan cara orang Arab, yaitu berdagang. Walaupun jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang keturunan Tionghoa, keberadaan orang-orang India dan cukup menghiasi keanekaragaman asal-usul seluruh penduduk Indonesia jaman modern.

Kedatangan etnis Arab (Semit, arabic, dkk)

Kedatangan etnis Arab di Kepulauan Nusantara berbeda dengan Tionghoa dan India, karena tidak punya gelombang khusus yang menandai kedatangan mereka secara masal, melainkan secara gradual, perlahan namun konsisten. Sejak abad 7 Masehi, etnis Arab datang ke Indonesia untuk berdagang dan sebagian untuk menyebarkan agama Islam. Sebagian dari mereka ada yang kembali tapi tidak sedikit juga yang memutuskan untuk menetap di wilayah Nusantara.

Bahkan sebagian dari etnis Arab sangat membaur dengan masyarakat lokal seperti para pedagang Arab di Kepulauan maluku dan Nusa Tenggara sehingga mengadopsi nama keluarga lokal di sana. Beberapa kelompok lain, membuat komunitas semi ekslusif, terutama ketika jaman pendudukan Belanda, di mana etnis Arab juga sempat difasilitasi oleh pemerintahan Hindia Belanda dengan dibuatkan perkampungan khusus untuk keturunan Arab di daerah Koja Batavia.

Mayoritas keturunan Arab di Indonesia memiliki leluhur dari daerah Hadramaut (Yemen), dan sebagian dari Arab Hijazi (Saudi, Qatar, Oman, Kuwait, dsb). Lucunya, saat ini jumlah masyarakat keturunan Hadramaut di Indonesia malah jauh melebihi jumlah masyarakat di tempat asal leluhur mereka sekarang di Republik Yemen.
Demikianlah, latar belakang sejarah singkat (banget) tentang pembauran etnis Arab di Nusantara. Itulah sebabnya, banyak nama-nama dan marga dengan corak Arab yang sering kita jumpai pada teman sekelas, tetangga, tokoh nasional, maupun para selebriti, seperti nama Assegaf, Shihab, Baswedan, Albar, Alatas, Jamal, dll. Tentunya pembauran etnis Arab ini juga semakin memperkaya diversity di Indonesia.

 

Jadi siapa dong orang pribumi asli Indonesia?

Dari pembahasan panjang gua di atas, mungkin rasanya akan semakin sulit untuk menjawab pertanyaan “Siapakah orang asli pribumi Indonesia?”. Memang wajar kalo lo jadi makin merasa bingung ngejawabnya, karena memang pada dasarnya konteks “orang asli pribumi” saja sudah rancu.

Dalam tinjauan sejarah, daerah Nusantara ini pada mulanya adalah tanah tak bertuan, sampai akhirnya banyak kedatangan para pendatang sejak jaman Homo erectus, hingga berbagai banyak jenis dan rumpun manusia dateng dan akhirnya nyebut Nusantara ini sebagai rumah mereka.

Dalam polemik sosial masyarakat modern Indonesia, sebetulnya definisi dari ‘kaum pribumi’ itu sendiri sangat rancu. Jika indikator ‘pribumi’ adalah masyarakat yang paling lama tinggal, maka berarti yang pantas disebut pribumi asli Indonesia adalah Homo erectus yang tinggal di Nusantara ini selama kurang-lebih 1,5 juta tahun. (itu lama banget men!!)

Tapi jika definisi ‘pribumi’ itu adalah manusia modern (Homo sapiens) yang pertama datang ke Bumi Nusantara, maka jawabannya adalah rumpun Melanesia yang sekarang direpresentasikan oleh suku-suku di Papua. Nah lho…apakah itu berarti orang pribumi Indonesia itu cuma orang Papua?? Terlepas dari semua definisi itu, gua pribadi sebagai guru sejarah, berpendapat bahwa…pada hakikatnya, semua manusia yang ada Indonesia itu adalah pendatang.

Jadi ya memang betul bahwa warga keturunan Arab (semit), India (dravida, tamil), dan Tionghoa (sino-tibetan) di Indonesia adalah pendatang, sebagaimana orang Melayu (austronesia) dan Papua (melanesia) di Indonesia juga adalah pendatang.

Bumi Nusantara dulunya adalah tanah tak bertuan hingga para manusia dari berbagai rumpun kesukuan berdatangan silih berganti dan mengklaim tanah ini adalah milik mereka, kekuasaan jatuh-bangun dari jaman Kerajaan, Hindia Belanda, sampai akhirnya kini menjadi negara Indonesia yang mewarisi keanekaragaman yang luar biasa.

Perlu kita ingat bahwa kekayaan budaya yang kita nikmati sekarang ini lahir dari proses asimilasi, menerima perbedaan budaya, menghasilkan budaya campuran, dan akhirnya menjadi identitas bangsa yang baru, bernama Indonesia. Demikianlah pembahasan gua tentang asal-usul kedatangan manusia yang menjadikan keanekaragaman etnis yang sangat kaya di Indonesia, moga-moga bermanfaat dan menambah pengetahuan lo semua!

Posting Ini Sejarah dan Arti Istilah Pribumi Asli Indonesia ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Sabtu, 29 April 2017

Anies-Sandi vs Reklamasi Teluk Jakarta

“KONSEPSI reklamasi pada hakikatnya manusia butuh daratan, a.l. untuk permukiman, pertanian, dan industri. Melihat luas daratan, kekayaan sumber daya alam, dan jumlah penduduk, perlukah reklamasi di Teluk Jakarta? Jika dihentikan, untuk apa yang sudah telanjur?”

Anies-Sandi menang di Pilkada DKI 2017. Rakyat menuntut janji politiknya, menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta. Konon ketika kampanye, Anies-Sandi berjanji menghentikan reklamasi. Jawaban tersebut tentu sudah ada kajian dari tim pakarnya.

Setelah pilkada dimenangi Anies-Sandi, kontan di medsos muncul dua postingan yang menggelitik. Postingan tersebut kurang lebih “Pengusaha China: Kalau Reklamasi Pulau G Batal, Jokowi Kami Lengserkan”.

Satunya lagi “Pengusaha China: Kalau Reklamasi Pulau G Batal, Jokowi Kami Lengserkan”. Janji Anies-Sandi dengan dua judul tersebut antagonistis, tendensius yang menimbulkan berbagai tafsir. Ada kesan Anies-Sandi tidak sejalan dengan pemerintah pusat dan pengembang.

Masalah reklamasi memang perlu dikaji lagi dari berbagai aspek kehidupan manusia, itulah langkah yang harus dilakukan Anies-Sandi. Tidak boleh hanya memakai pendekatan ekonomi dan kajian lingkungan hidup strategis saja karena bisa berbahaya.

Kajian komprehensif yang menghasilkan keputusan membahayakan atau tidak membahayakan ketahanan nasional perlu dikaji dengan pendekatan aspek Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan) dan Trigatra (geografi, kekayaan alam, demografi).

Melalui kajian yang komprehensif oleh pakar atau kaum intelektual, yang tidak memiliki kepentingan selain profesionalisme, seperti para siswa Lemhannas (misalnya dan insyaallah) tentu akan menghasilkan simpulan yang terbaik bagi NKRI.

Postingan yang Menghebohkan

Dua postingan di atas memang menghebohkan. Bila tidak teliti, seolah-olah merupakan reaksi dari kemenangan Anies-Sandi. Padahal kurun waktu berbeda sehingga perlu diluruskan. Postingan yang berjudul “Pengusaha China: Kalau Reklamasi Pulau G Batal, Jokowi Kami Lengserkan” ditulis pada November 2016.

Tulisan ini dilatarbelakangi berita di salah satu website dengan judul “Ahok terima 12 T, Mega 10T” yang ditulis pada 17 Oktober 2016. Jadi berita ini patut diduga berkaitan dengan informasi kepentingan pilkada.

Adapun “Pengusaha China: Kalau Reklamasi Pulau G Batal, Jokowi Kami Lengserkan” ditulis pada 28 April 2016, jauh sebelum pilkada. Berisi keterangan Pamono Anung mengenai petunjuk Presiden Jokowi tentang Giant Garuda Project dan reklamasi 17 pulau untuk diselesaikan Bapenas. Pramono memberikan keterangan pada 27 April 2006. Dengan demikian juga tidak terkait dengan kemenangan Anies-Sandi.

Menguji Reklamasi

Proyek reklamasi mencuat setelah ada kasus suap dalam pembahasan raperda terkait reklamasi di DPRD DKI. Reklamasi itu sendiri awalnya konsep membuat 17 pulau di Teluk Jakarta, jauh sebelum Bang Yos gubernurnya. Perkembangan lebih jauh, era Gubernur Fauzi Bowo menjadi megaproyek yang disebut Giant Sea Wall  atau GSW.

Proyek ini sempat menjadi bahan paparan visi misi di Pilkada 2012. Selanjutnya berkembang dengan nama National Capital Intergreted Coastal Development atau NCICD.

Pramono Anung pada 27 April 2016 menyampaikan petunjuk Presiden antara lain (1) tidak ada artinya jika tidak ada manfaat untuk rakyat utamanya nelayan, (2) tidak merusak lingkungan hidup, (3) tidak melanggar aturan perundang-undangan, (4) sinkronisasi di semua lembaga agar tidak terjadi persolan hukum, (5) ketahanan dalam penyediaan air bersih dan air minum serta pengolahan air limbah.

Dikatakan bahwa proyek NCICD sebagai proyek raksasa untuk membentengi Jakarta dari banjir rob dan penyediaan air baku dari pengolahan air laut. Presiden juga menceritakan kunjungannya ke Belanda, melihat pengelolaan air, water supplly, sanitasi dan lain-lain. Sebelumnya pernah diberitakan bahwa reklamasi juga untuk mengatasi banjir dan land subsidence atau penurunan tanah di Jakarta.

Dari lima petunjuk Presiden, belum ada petunjuk agar NCICD dikaji secara komprehensif dengan pendekatan semua aspek kehidupan manusia demi terjaganya ketahanan nasional. Sesungguhnya secara teknis NCICD tidak ada korelasinya untuk mengatasi banjir Jakarta akibat air dari hulu.

Air dari hulu bisa diatasi dengan pembuatan waduk atau embung di hulu. Wacana ini selalu muncul dan seakan-akan serius ditangani ketika terjadi banjir bandang di Jakarta. Namun hal itu berujung gembos bak tong kosong diterpa hiruk-pikuk pilpres dan pilkada.

Reklamasi juga bukan untuk mengatasi turunnya muka tanah. Permukaan tanah turun disebabkan antara lain pengambilan air tanah dalam secara berlebihan dan tidak terkontrol. Di samping itu juga dari beban di atas permukaan tanah.

Sesungguhnya jika ada waduk atau embung dan melihat banyaknya sungai dari hulu, kebutuhan air baku bisa dipasok tanpa harus memakai cara mengolah air laut yang biayanya sangat mahal.

Banjir rob Jakarta dapat diatasi melalui rekonstruksi dengan meninggikan, memperkuat, dan merangkai tanggul di pantai Jakarta bagian utara yang saat ini sudah ada. Bagian daratan Jakarta Utara mulai bagian timur ke arah barat tidak seluruhnya terancam banjir rob.
Namun dapat dibuat konstruksi untuk mengamankan sepanjang pantai utara. Rekonstruksi tanggul yang sudah ada jelas lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan membuat tanggul raksasa NCICD.

Tanggul konsep NCICD walaupun indah membentuk burung garuda, ada penilaian miring: Giant Sea Wall menjadi pelindung 17 pulau reklamasi dengan hunian ekskusif. Dengan diizinkannya asing boleh memiliki properti dan adanya penawaran di luar negeri seperti RRC, hal itu memperkuat rasa khawatir.

Tanggul tersebut memang dirancang terkait dengan penyediaan air baku juga, tetapi pertanyaan kritisnya, apakah efektif dan efisien dikaitkan dengan ketersediaan air di daratan yang berlimpah dan mahalnya pengolahan air laut menjadi air baku?

Sebaiknya para pakar dan pemangku kepentingan menyandingkan Indonesia tidak dengan negara-negara yang tidak luas daratannya, penduduknya sudah berjubel, tidak memiliki sungai atau sumber air yang berlimpah, tidak memiliki hutan dan gunung serta sumber kekayaan alam lainnya.

Sebaiknya Indonesia tidak perlu latah dengan konsep reklamasi sebagaimana negara-negara yang daratan dan penduduknya tidak imbang. Apa yang dibuat di Dubai, Belanda, dan negara lain belum tentu pas sebagai kebijakan negara Indonesia.

Indonesia tidak perlu latah membangun pulau atau kota megah kaliber di dunia, tetapi kawasan pedalamannya kumuh dan rakyat penuh penderitaan. Membangun kawasan atau kota eksklusif, dihuni dan dimiliki sebagian besar orang asing, membahayakan aspek ketahanan nasional.

Kasus penyelundupan narkoba di kawasan elite dan eksklusif di Pantai Indah Kapuk salah satu contoh nyata. Eksklusivisme kawasan akan memperpanjang kesenjangan sosial yang membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal-hal semacam inilah yang mesti juga menjadi pertimbangan.

Rekomendasi

Dengan terpilihnya Anies-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI 2017, diharapkan masalah reklamasi menjadi jelas sesuai dengan aturan perundang-undangan dan kepentingan nasional aspek ketahanan nasional. Anies-Sandi yang akan menghentikan reklamasi hendaknya bukan karena dendam politik.

Sebaliknya jika keputusannya melanjutkan, juga bukan karena kebutuhan politiknya. Keputusan yang diambil harus sebagai hasil kajian yang komprehensif, profesional, dan bisa dipertanggungjawabkan. Keputusan PTUN yang menghentikan reklamasi bisa sebagai dasar.

Proyek NCICD sebagai proyek raksasa dengan nilai ratusan triliun rupiah tidak dikaji dari kemanfaatan untuk rakyat dan lingkungan hidup semata, tetapi harus dikaji secara komprehensif demi ketahanan nasional. Artinya harus dikaji dari seluruh aspek kehidupan manusia, astagatra, tanpa tekanan politik. Hasil kajian harus digunakan sebagai keputusan pemerintah daerah dan pusat, lanjut atau tidak proyek NCICD yang terdiri atas reklamasi 17 pulau dan Giant Garuda Project?

Apabila hasil kajian menyatakan hasil reklamasi yang akan dijadikan kawasan elite dan eksklusif membahayakan ketahanan nasional Indonesia, reklamasi harus dihentikan.
Persoalan yang mungkin timbul, bagaimana proyek reklamasi yang sudah berjalan dan merupakan proyek swasta tersebut?

Bagaimana pemanfaatan daratan yang sudah terbentuk? Tentu bukan hal yang sulit selama semua pihak menyingkirkan kepentingan pribadi dan politiknya serta berpegang pada hasil kajian bahwa proyek mengganggu dan membahayakan ketahanan nasional.

Ada satu alternatif, pemerintah bisa memanfaatkan daratan yang sudah terwujud untuk dibangun sebagai pusat pemerintahan dan pusat pendidikan dengan segala pendukung kebutuhan sosialnya. Alternatif ini untuk mengurangi beban Jakarta.

Seperti diketahui, Jakarta saat ini sudah melebihi kemampuan daya dukungnya. Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perekonomian dan perdagangan serta kegiatan sosial budaya perlu diurai.

Sekali lagi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja sama melakukan kajian yang serius dan komprehensif dengan meninggalkan kepentingan pribadi dan golongan serta tidak memaksakan kehendak, demi ketahanan nasional.

Semoga Anies-Sandi selaku gubernur kepala daerah dan wakil gubernur memiliki kejujuran dalam pengabdiannya dan memegang teguh komitmennya. Dengan kejujuran itulah akan tumbuh sikap menjunjung tinggi dan membela kebenaran dan keadilan. Insyaallah, amin. (Prijanto/Wakil Gubernur DKI 2007-2012)

Posting Anies-Sandi vs Reklamasi Teluk Jakarta ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Karena Setya Novanto Golkar Jadi Public Enemy

Partai Golkar menggelar rapat pengambilan keputusan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni terkait pernyataan Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai yang menyebut Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto akan menjadi tersangka usai dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi KTP-elektronik.

Menanggapi rapat tersebut, Yorrys pun menilai rapat tersebut merupakan pertemuan yang normatif. “Itu normatif saja tapi, jangan itu terkesan oleh publik. Saya khawatir jangan Golkar jadi public enemy, ini Parpol,” kata Yorrys usai acara peresmian pembangunan Rusunami MBR di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/4).

Menurut Yorrys, apabila Partai Golkar terlalu mempublikasikan masalah-masalah yang terjadi dalam partai, maka akan mempersulit Partai Golkar.

Ia mengatakan, elektabilitas partai sudah cukup baik. Namun, berdasarkan survei, tingkat elektabilitas Partai Golkar menurun dengan adanya masalah akhir-akhir ini.

“Kalau kita sampai dipublikasi begitu gencar, itu susah. Eletabilitas sudah bagus. Dengan ada ini, hasil survei kita agak merosot, tanggung jawab kita bagaimana?,” ucapnya.

Lebih lanjut, Yorrys mengatakan saat ini partai berlambang pohon beringin tersebut memiliki tugas politik yang berat, yakni mendukung pemerintahan Jokowi dan mengusungnya pada periode selanjutnya.

“Ini harus kerja politik yang lebih baik. Kalau dikesankan publik, Golkar lawan pemerintah gimana? Kayak cekal diprotes, angket KPK, revisi UU KPK. Ini kesannya Golkar yang pelopori, ini ngak boleh,” kata Yorrys.

Posting Karena Setya Novanto Golkar Jadi Public Enemy ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Reshuffle Dengan Alasan Tidak Jelas, Elektabilitas Jokowi Bakal Menurun

Berkali-kali Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pertimbangan atau ukuran dilakukannya reshuffle kabinet adalah kinerja para menteri. Namun alasan penggantian para menteri karena kinerja justru dipertanyakan oleh publik, karena faktanya tidak pernah jelas. Demikian pendapat pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago.

“Faktanya alasan reshuffle itu tidak pernah jelas. Kalau katanya kinerja, ada yang kinerjanya tidak bagus juga dipertahankan. Ada yang sudah dicopot karena alasan kinerja lalu diangkat lagi jadi Menteri seperti Ignasius Jonan. Juga ada yang sudah kena kasus dwi kewarganegaraan Arcandra juga tetap dipakai, dengan jabatan diturunkan jadi Wakil Menteri. Jadi kalau Presiden bilang alasannya objektif yaitu kinerja, bagi saya justru alasannya tidak jelas,” kata Pangi di sela diskusi di Pressroom Komplek Parlemen Senayan, siang ini.

Menurut dia, disisi lain juga ada reshuffle yang dinilai dengan alasan untuk memberi jatah bagi elit parpol yang parpolnya berubah haluan menjadi pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Maka wajar bila muncul kekhawatiran, bila reshuffle kabinet dilakukan lagi oleh Presiden Jokowi, maka sebenarnya bukan karena pertimbangan kinerja, seperti yang selama ini dikatakan. Tapi lebih karena faktor-faktor lain, yang sangat subjektif Presiden Jokowi. Hingga terus menimbulkan spekulasi di publik.

Posting Reshuffle Dengan Alasan Tidak Jelas, Elektabilitas Jokowi Bakal Menurun ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Kerenina Sunny Halim Jadi Viral Karena Hary Tanoe

Kabar tak sedap menghampiri Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoe. Dirinya dikabarkan memiliki istri muda.

Sosok istri mudanya yakni, mantan Miss Indonesia Kerenina Sunny Halim.

Tidak diketahui sumbernya, namun dari postingan di akun jenk_kelin_official, terdapat informasi menyebutkan bahwa Kerenina dan Hary Tanoe sudah memiliki anak.

Dirinya pun mendapatkan jatah bulanan hingga Rp 3 miliar.

Informasi ini bahkan sudah sampai ke istri Hary Tanoe, Liliana. Bahkan disebutkan, Liliana sudah mendatangi Kerenina untuk meminta meninggalkan Hary Tanoe.

Menanggapi berita ini, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq langsung angkat bicara. Dilansir Kumparan, dirinya tegas membantah kabar tersebut.

Ahmad Rofiq menyebut berita tersebut hanya hoax.

“Ini isu lama yang terus-terusan dihidupkan,” tegasnya.

Postingan ini lantas mendapat tanggapan beragam dari netizen. Seperti akun claranow_I yang juga menilai berita tersebut hoax.

“Ini mah hoax. Karna masalah politik , pak HT ga pro ke partai lain di pemilihan gubernur jakarta! Smga yg buat berita ini dapet balasan dari tuhan. Amen!,” paparnya.

Namun ada juga yang menanggapi berbeda. “Kdang gosip adlh fakta trtunda atau fakta yg blm trungkap… Ntahlah yah… Cm bs wow dg bujet bulanan nya… Ngeri2 sedap… Kasian bininya,” ucap akun mira.banad.

Siapakah Kerenina Sunny Halim ?

Kerenina Sunny Halim (juga dipanggil Karenina atau Nina; lahir di Jakarta, 13 Juni 1986), adalah Miss Indonesia 2009 yang merupakan wakil dari DKI Jakarta. Ia mewakili Indonesia pada ajang Miss World 2009 di Afrika Selatan pada bulan November-Desember tahun yang sama

Kerenina adalah campuran keturunan, Ibunya dari Montana, Amerika Serikat dan ayahnya dari Bandung, Indonesia. Dia memiliki lima saudara, salah satunya adalah juga salah seorang selebriti terkenal di Indonesia, Steve Emmanuel, yang telah membintangi beberapa sinteron TV (juga dikenal sebagai sinetron di Indonesia).

Kerenina sekolah di rumah (home schooling) di awal tahun sampai lulus. Pada tahun-tahun remajanya, Karenina aktif berpartisipasi dalam beberaapa proyek kemanusiaan di seluruh kepulauan Indonesia. Pada usia 22 tahun, Kerenina telah menerima 6 ijazah untuk studi kuliahnya, Public Relations, Sales and Marketing, Primary Teaching, Economics, Performing Arts, dan Music and Arts, yang semuanya diterbitkan oleh Christian Vocational Academy, lembaga pendidikan jarak jauh.

Pada tahun terakhirnya di SMA, Kerenina menyelesaikan kursus seni pertunjukan, selama dia tinggal di Bali. Dia tampil dengan dengan kelompok tari yang berpartisipasi dalam beberapa kompetisi, dan mencapai tempat pertama dalam Festival Kesenian Jakarta 2001.

Selain itu, dia juga mengambil kursus musik drum, dan ikut kursus vokal. Selama tahun pertama kuliah, dia menghabiskan satu tahun di India, dimana dia membantu mendirikan sekolah untuk anak-anak tuli. Dia juga berperan aktif dalam mengkonsolidasikan hak-hak perempuan di lembaga pemasyarakatan wanita di New Delhi.

Sebagai buntut dari bencana Tsunami di Aceh pada bulan Desember 2004, Kerenina menghabiskan waktu dua tahun untuk membantu membangun Aceh kembali. Berperan aktif dalam salah satu tim bantuan bencana respon pertama, dia juga, dengan bantuan dari organisasi-organisasi lain, mendirikan proyek-proyek seperti, program pendidikan bagi anak-anak di lokasi pengungsian, megatur pembangunan dan menyumbangkan lebih dari 100 kapal nelayan ke desa-desa nelayan ke dalam dan sekitar Banda Aceh.

Dia adalah kunci dalam pengembangan proyek klinik yang menyediakan pelayanan kesehatan mobile pertama dan gratis di area itu pada saat itu, membawa peralatan medis dan obat-obatan gratis untuk 15 desan dalam wiayah Aceh.

Pada usia 21 tahun, dia pindah untuk tinggal sendiri dan mulai bekerja secara mandiri, selama 2 tahun mengajar mata pelajaran pengembangan diri dan psikologi anak di sebuah sekolah dasar di Jakarta, Sekolah Mentari.

Awal karirnya, Kerenina juga menghabiskan waktu luangnya dengan melakukan berbagai macam iklan TV dan kegiatan modelling seperti berjalan di peragaan baju dan foto untuk majalah fashion. Pada April 2009 dia mengikuti audisi kompetisi Miss Indonesia 2009 dan terpilih sebagai salah satu dari 33 finalis untuk memperebutkan gelar Miss Indonesia 2009. Kerenina terpilih menjadi wakil dari DKI Jakarta dan bersama dengan 32 finalis lainnya memulai program persiapan 2 minggu karantina menjelang acara grand final kompetisi.

Kerenina membuat para juri kagum dengan kefasihannya berbahasa Inggris, serta sikap tenang dan elegan, mengesankan para juri dengan kemampuannya untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan kecerdasan yang luar biasa selama tahapan kompetisi, dia kemudian memenangkan gelar dan dinobatkan sebagai Miss Indonesia 2009, di acara Grand Final pada tanggal 5 Juni 2009.

Pada tahun yang sama Kerenina juga dikirim sebagai wakil dari Indonesia untuk bersaing dalam kompetisi Miss World, pada bulan November dan Desember 2009. Dan menjadi orang Indonesia pertama yang pernah memenangkan top skor di semua 5 Fast Tracks Competitions kompetisi Miss World. Ia merupakan salah satu wanita kebanggaan Indonesia di taraf dunia.

Biodata Lengkap :

  • Nama Lahir : Karenina Sunny Halim
  • Nama Lain : Kerenina Sunny
  • Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Juni 1986
  • Umur : 29 tahun
  • Kebangsaan : Indonesia
  • Pekerjaan : Miss Indonesia 2009
  • Tahun Aktif : 2009 – sekarang
  • Hubungan : Steve Emmanuel (kakak)
  • Orang tua : (Almarhum) Denny Halim (ayah)
  • Agama : Kristen
  • Twitter : https://twitter.com/karenina_sunny
  • Instagram : http://ift.tt/2oJj5Mb

Prestasi :

  • Sebagai Miss Sport, meskipun tidak diunggulkan. Timnya memenangkan medali emas.
  • Sebagai Miss Talent, dia menduduki posisi ke 10.
  • Pada Beach Beauty, dia menjadi delegasi Indonesia pertama di Miss World disebut sebagai semi finalis dan berada di posisi 12.

Berikut foto-foto terbaru Karenina Sunny Halim

Posting Kerenina Sunny Halim Jadi Viral Karena Hary Tanoe ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ini Tanggal Film Frozen 2 Akan Tayang di Bioskop-Bioskop Indonesia

Disney baru saja mengumumkan tanggal rilis sejumlah film andalannya. Salah satunya adalah sekuel film animasi laris “Frozen 2”.

Dilansir The Sun, “Frozen 2” telah dijadwalkan tayang pada 27 November 2019. Tanggal tersebut bisa dibilang merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, belum ada film blockbuster lainnya yang akan dirilis di sekitar tanggal itu.

Meski demikian, tidak adanya salahnya “Frozen 2” untuk berhati-hati dengan ancaman kompetitor lainnya. Menurut kabar yang beredar, Warner Bros akan meluncur sekuel film “Justice League” pada awal November 2019.

Meski belum banyak detail lainnya yang dibocorkan, namun para penggemar sudah merasa senang mendengar pengumuman ini. “Let’s goooooo!” komentar seorang netter. “‘Frozen 2’ akan tayang 27 November 2019!!! Horay,” sorak lainnya.

Beberapa pengisi suaranya pun juga menyambut kabar ini dengan gegap gempita. Setelah 2,5 tahun menanti, akhirnya mereka akan kembali memerankan karakter-karakter yang digilai jutaan penonton.

“It’s happening! All my Elsas say ho!” cuit Idina Menzel, pemeran Elsa. Serupa dengan Menzel, Josh Gad, si pengisi suara Olaf, juga ikut menyapa penggemarnya lewat Twitter. “Tandai tanggalan kalian. Frozen 2 keluar pada 27 November 2019,” tulisnya.

Tak mau ketinggalan, Kristen Bell yang mengisi suara Anna ikut mencuitkan tanggal rilis “Frozen 2”. “Ramalan cuaca dari putri Disney favorit kalian: Bioskop akan menayangkan ‘Frozen’ pada 27 November 2019! Woo Hoo!!!” katanya.

Posting Ini Tanggal Film Frozen 2 Akan Tayang di Bioskop-Bioskop Indonesia ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Presiden Jokowi Sukses Ubah Jawa Sentris Menjadi Indonesia Sentris

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengklaim, saat ini Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), telah mengubah paradigma pembangunan dari yang awalnya ‘Jawa Sentris’ menjadi ‘Indonesia Sentris’. Maksudnya melakukan pembangunan mulai dari pinggiran dan desa.

“Ini agar pembangunan dapat merata, dan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Wiranto di acara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke 21 Tahun 2017 di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (25/4).

Mantan Ketum DPP Hanura ini juga mengatakan, pemerintah juga telah memperbaiki regulasi dan birokasi secara masif. “Regulasi dan birokrasi juga telah diperbaiki secara masif, seiring dengan percepatan teknologi informasi,” ujarnya.

“Pemerintah juga terus mengembangkan infrastruktur di seluruh pelosok tanah air, khususnya di pinggir-pinggir desa, dan wilayah perbatasan guna menguatkan konektivitas nasional dan mengurangi kemiskinan di daerah,” ujarnya.

Inilah, kata Wiranto, yang menjadi keinginan kuat dari Pemerintahan Jokowi-JK. “Sudah semestinya kita sambut dengan kerja keras dengan elemen bangsa. Kita semua, apapun latar belakangnya, harusnya dan saat ini sudah terpanggil untuk ikut bela negara dengan semangat kebersamaan itu.”

Kemudian, masih kata Wiranto, pada momentum Hari Otonomi Daerah ke-21 Tahun ini, 2017, dia mengajak seluruh pemimpin di daerah senantiasa berbuat lebih baik bagi bangsa dan negara.

“Yaitu melalui pelayanan publik yang adil dan bermartabat. Bagi seluruh pemerintah daerah, saya mengharapkan terus menerus meningkatkan kemampuan menyediakan pelayanan publik berbasis teknologi informasi, agar masyarakat dan dunia usaha mendapatkan informasi secara mudah, cepat, tepat tentang prosedur yang disediakan pemerintah daerah,” ujarnya.

Posting Presiden Jokowi Sukses Ubah Jawa Sentris Menjadi Indonesia Sentris ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Polisi Menangkap Penyanyi Rap Iwa K

Penyanyi rap Iwa K ditangkap di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu 28 April 2017 subuh, karena kedapatan membawa ganja. Iwa diamankan saat hendak menumpang pesawat menuju Palembang. Berdasarkan data yang diterima PR, Iwa Kusuma (46) sembunyikan lintingan ganja di dalam bungkus rokok Dji Sam Soe 234.

Ia diamankan petugas saat akan memasuki Security Check Point di Terminal 1 Bandara Soetta pukul 05.00 WIB. Mantan suami penyanyi dangdut Selvi KDI itu akan terbang ke Palembang menggunakan pesawat Lion Air JT 792.

Iwa pun segera diamankan di Kantor OD Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya diserahkan ke Sat Narkoba Polresta Bandara. “Betul (ditangkap) di Terminal 1B,” kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Bandara Internasional Soetta Komisaris Polisi Martua Silitonga saat dikonfirmasi di Jakarta oleh Antara.

Petugas juga meminta tim Pusat Laboratorium Forensik Polri meneliti rokok yang diduga mengandung “THC” atau ganja tersebut.

“Untuk memastikan itu kandungan positif THC atau mungkin tidak mengandung THC, Puslabfor tugasnya. Sementara ini kami lagi lakukan pemeriksaan terhadap barang buktinya ke Puslabfor dulu,” ujar Martua.

Ikon rap

Nama Iwa kerap disebut sebagai ikon rap tanah air. Sepanjang tahun 1990-an hingga 2000 Iwa K terus produktif melahirkan album rap. “Malam Ini Indah”, “Bebas”, atau “Topeng” merupakan sederet lagunya yang terkenal.

Nama Iwa K semakin populer setelah ia menerima pekerjaan baru sebagai presenter acara olah raga untuk beberapa stasiun televisi swasta. Di bidang ini, ia pernah meraih penghargaan Panasonic Award selama tiga tahun berturut-turut sebagai pembawa acara olah raga pria terbaik. Ia juga pernah membintangi sinetron dan film, di antaranya adalah sinetron Bung Jenderal dan film layar lebar Kuldesak (1998).

Barang Bukti

Perihal tertangkapnya Iwa K, dikonfirmasi langsung Kasat Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Maratua Raja Silitonga saat dihubungi awak media.

“Iya, benar (Iwa K ditangkap). Pastinya yang jelas nanti saja. Sementara kasusnya sudah diserahkan ke kami tadi pagi, sedang dalam proses penyidikan, saya belum bisa bicara lebih lanjut dulu” ucapnya, Sabtu (29/4/2017).

Ganja yang dibawa Iwa K, disimpan di dalam bungkus rokok kretek. Foto barang bukti tersebut menyebar di grup Whats App.

Iwa K tertangkap saat melewati pintu X-Ray terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Iwa K merupakan rapper ternama di Tanah Air.

Posting Polisi Menangkap Penyanyi Rap Iwa K ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Jumat, 28 April 2017

Ini Deretan Bakal Jabatan Ahok ke Depan yang Viral di Media Sosial

Cagub pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah dalam Pilkada DKI melawan pesaingnya Anies Baswedan. Kendati kalah, Ahok tetap digadang-gadang oleh pendukungnya untuk menduduki posisi-posisi penting di pemerintah. Berikut lima posisi yang digadang-gadang buat Ahok;

1. Gubernur Bali

Petisi agar Ahok menjadi Bali 1 dibuat oleh Wika Ganesha pada Rabu (19/4). Hingga Rabu (26/4) pukul 05.45 WIB, baru sebanyak 4.656 tanda tangan yang terkumpul. Sejumlah warga Bali yang ditanya Republika.co.id tak mempermasalahkan pencalonan Ahok. Kendati begitu mereka cenderung memilih tokoh lokal.

Wah kalau itu ditanyakan, saya pasti pilih Pak Rai Mantra jadi gubernur Bali,” kata seorang warga, Nyoman Buda Atmaja. Rai Mantra yang dimaksud Buda adalah Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

Setelah pilkada serentak 2017 dilangsungkan di 101 kabupaten, kota, dan provinsi, pada Juni 2018 akan digelar pilkada serentak gelombang kedua di 171 kota, kabupaten, dan provinsi. Ada 17 provinsi yang akan melangsungkan pilkada serentak pada 2018. Di antaranya Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

2. Gubernur NTT

Forum Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) Pencinta Ahok meminta agar gubernur DKI Jakarta yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober 2017 nanti bisa maju dalam Pilgub NTT 2018 nanti.

Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Nicolaus Pira Bunga menilai, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok punya hak untuk menjadi calon gubernur pada Pemilu Gubernur 2018 mendatang.

“Kalau bertolak dari pasal 27 UUD 1945 tentang hak asasi manusia (HAM) maka Ahok punya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia untuk menjadi calon gubernur di daerah mana pun itu,” katanya di Kupang, Selasa (25/4).

3. Menteri Dalam Negeri

Tersiar kabar Basuki Tjahaja Purnama akan menduduki salah satu pos menteri. Pos menteri dimaksud yakni menteri dalam negeri. Sejumlah pendukung Ahok pun meramaikan dukungan agar Ahok menjabat pos itu lewat tagar #AhokMendagri.

Presiden Jokowi menanggapi santai usulan Ahok masuk dalam kabinet. “Pak Ahok itu masih gubernur DKI Jakarta saat ini sampai Oktober,” ujarnya di Purwakarta, Selasa (25/4).

Isu perombakan kabinet semakin menguat setelah dalam sambutan pembukaan di Kongres Ekonomi Umat MUI akhir pekan kemarin, Presiden Jokowi membahas mengenai target-target yang diberikan kepada menteri. Presiden mengatakan, dia tak segan mencopot menteri yang tak berhasil mencapai target‎ pemerintah.

‎Namun, Jokowi menjelaskan, setiap minggu dia selalu mengevaluasi kinerja setiap menteri yang telah dilantiknya. Hasilnya, sejauh ini semua masih bekerja secara baik dalam menyukseskan program pemerintah. “Baik-baik saja (hasil evaluasi),” ujar Jokowi.

4. Gubernur Sumut

Petisi untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju kembali dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) bermunculan. Setelah Bali, kini muncul petisi untuk mengusung Ahok dalam pemilihan calon gubernur Sumatra Utara pada Pilkada serentak 2018.

Petisi yang dimuat di situs Change.org tersebut dimulai oleh seseorang mengaku bernama Hary Lim. Ia mengajukan petisi tersebut kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

“Pak Ahok, bila Jakarta menolakmu maka Kota Medan sangat menantimu,” kata Hary dalam petisi tersebut.

Hary menyebut, masyarakat Sumut kini sudah bosan dengan para pejabat di daerah itu yang terjerat kasus korupsi. Ia pun berharap Ahok mau melirik Sumut dan bersedia maju dalam kontestasi pemilihan gubernur mendatang.

5. Ketua KPK

Di media sosial juga bermunculan dukungan agar Ahok menjadi ketua KPK. “Thank You Sir @Basuki_btp, Keep Spirit #PilkadaDKI #Ahokketuakpk#Indonesia,” tulis salah seorang akun di Twitter.  Salah pendukung Ahok lainnya Aryosukimpet mengatakan, “Pak Ahok, Saya Berharap Bpk Jadi Ketua KPK. Bantai Semua Bedebah2 Pencuri Duit Rakyat #AhokforKPK,” katanya.

Posting Ini Deretan Bakal Jabatan Ahok ke Depan yang Viral di Media Sosial ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ditujukan ke Siapakah Sentilan Jokowi soal Reshuffle Kabinet?

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kemungkinan mengganti, menggeser, dan mencopot menteri atau reshuffle kabinet mendapat tanggapan beragam. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai pernyataan Jokowi tersebut tentu memiliki alasan.

“Pernyataan itu tak mungkin jatuh dari langit, bukan jatuh di ruang hampa. Tentu ada sebabnya dan itu tergantung tafsir orang,” kata Qodari kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Qodari mengatakan, sehari sebelum Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut pada Sabtu (22/4/2017), yakni Jumat, Presiden mengeluarkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi dan Reformasi Agraria. Ada tiga pilar dalam kebijakan tersebut, yakni soal lahan, kesempatan ekonomi, dan sumber daya manusia. “Kalau dari kacamata kebijakan, pantas Jokowi bicara seperti itu,” ujar Qodari.

Soal lahan, tentu ini terkait dengan target Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Saat ini, dari 126 juta kaveling lahan, baru 80 juta yang memiliki sertifikat. “Nah kalau nggak ada sertifikat, bagaimana mau dijaminkan ke bank,” kata Qodari.

Ada juga soal pengurusan sertifikat. Selama ini, kata Qodari, produksi sertifikat oleh Kementerian ATR hanya 400 ribu per tahun. Presiden Jokowi pun ingin tahun ini ada 5 juta sertifikat terbit, tahun depan 7 juta, dan pada 2019 ada 9 juta sertifikat terbit. “Kalau pakai kecepatan sekarang, kapan (target) itu selesainya. Jokowi sedang menekankan pada menterinya, ini target yang harus dipenuhi,” ucap Qodari.

Pilar kedua terkait dengan kesempatan ekonomi, menurut Qodari, tentu berhubungan dengan Kementerian Perdagangan. Kemudian soal SDM berhubungan dengan kualitas pendidikan, yakni di Kementerian Pendidikan.

Selain soal kinerja, pernyataan Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet itu bisa ditafsirkan secara konstelasi politik. Pasca-Pilkada DKI, kata Qodari, ada kemungkinan Presiden Jokowi tengah mengevaluasi dukungan dari partai politik.

“Habis Pilkada Jakarta, ada partai yang mbalelo, ada juga tokoh-tokoh mbalelo. Kalau betul oposisi ya wajar. Tapi kalau bukan oposisi dan manuvernya dianggap mbalelo, Presiden akan melakukan reshuffle,” kata Qodari.

Posting Ditujukan ke Siapakah Sentilan Jokowi soal Reshuffle Kabinet? ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Deretan Kasus Terkait Habib Rizieq Shihab yang Belum Tuntas

Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab telah di laporkan atas berbagai kasus yang menyeret namanya. Oleh karena itu ada desakan dari mahasiswa agar pihak kepolisian menyelesaikan.

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Relawan NKRI datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Hal itu dilakukan untuk mendesak pihak berwajib untuk menuntaskan kasusnya.

Terutama mengenai kasus dan sejumlah laporan yang melibatkan Habib Rizieq. Setidaknya ada 8 kasus yang menyeret nama Rizieq dan saat ini tengah bergulir di pihak berwajib.

Koordinator Lapangan AMAPR NKRI Gunawansyah menyampaikan soal masalah yang dilaporkan atas nama Habib Rizieq. Ia juga mengatakan jika kasus itu justru seperti tak terekspose lantaran banyaknya masalah lain.

Oleh karena itu mahasiswa ini mencoba untuk membuka masalah yang menyeret nama Habib Rizieq Shihab. Gunawan menyebut ada banyak pernyataan yang dianggap melecehkan baik itu perorangan kelompok dan agama.

Kasus yang disebutkan adalah Sampurasun, penodaan terhadap Pancasila, Palu Arit, penodaan agama, percakapan panas, Jenderal Otak Hansip dan pembunuhan terhadap pendeta.

Kasus penodaan Pancasila sendiri saat ini tengah ditangani oleh Polda Jawa Barat untuk di selesaikan. Sementara  yang lainnya ditangani kepolisian di Polda Metro Jaya.

Permasalahan besar yang sempat menghebohkan publik adalah mengenai penghinaan terhadap agama. Kasus itu mencuat setelah adanya video ceramah yang tersebar melalui sosial media san situs Youtube.

Sementara kasus Habib Rizieq Shihab mengenai Palu Arit itu berkaitan erat dengan logo Bank Indonesia yang ada di uang pecahan Rp 100 ribu.

Dan yang terakhir menjadi perbincangan publik adalah mengenai adanya kasus percakapan mesum dan aksi main serong. Hal tersebut mencuat setelah adanya video yang menyebar ke media daring.

Hingga akhirnya harus menyeret nama janda beranak satu Firza Husein. Kasus ini masih dalam konfrontasi dari pihak penyidik kepolisian untuk mendapatkan keterangan dari kedua pelaku.

Posting Deretan Kasus Terkait Habib Rizieq Shihab yang Belum Tuntas ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Bawa Seluruh Keluarga, Habib Rizieq Umrah atau Kabur ke Luar Negeri?

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan keluarganya menerima teror yang cukup hebat. Dimana, kediaman pria yang kini tengah diincar pihak kepolisian itu ditembak dari jarak jauh oleh orang tak dikenal (sniper).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (28/4). Akibat peristiwa tersebut, Habib Rizieq pun memutuskan memboyong keluargaanya ke luar negeri.

“Habib Rizieq tinggalkan tanah air, gara-gara ditembak sniper. Kalau nggak salah (penembakan), Selasa (25/4). Untungnya meleset, kena pendopo,” ungkap Sambo.

Rizieq juga membawa serta istri Umi Syarifah Fadlun bin Yahya dan keluarganya. Menurut Sambo, Rizieq merasa tidak aman lagi berada di Indonesia.

“Habib merasa sudah tidak aman lagi di Tanah Air. Beliau bawa 18 keluarganya ke luar negeri,” papar Ketua Panitia Tamasya Al Maidah itu.

Sebelumnya, anggota Tim Advokasi Hukum GNPF MUI Kapitra Ampera membenarkan terkait kepergian Riziq ke luar negeri. Namun, kepergian tersebut dikarenakan sedang menjalani ibadah umrah di Madinah.

“Habib (Rizieq) sekeluarga lagi di Madinah sekarang. Umrah,” timpal Kapitra, Kamis (27/4).

Kapitra menuturkan, Rizieq sekeluarga direncanakan pulang ke Indonesia, pekan depan.

Seperti diketahui, Rizieq sendiri juga tengah menghadapi sejumlah perkara di kepolisian terkait 15 laporan kasus berbeda. Bahkan, Rizieq pun diketahui mangkir dari panggilan penyidik, Selasa (25/4) lalu, terkait kasus chatting berkonten porno dengan Firza Husein.

Posting Bawa Seluruh Keluarga, Habib Rizieq Umrah atau Kabur ke Luar Negeri? ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Setelah Sempat Gagal Nikah, Fanny Ghassani Bakal Nikah Bulan Depan

Wajah aktris cantik satu ini sering wara-wiri di layar kaca.

Selain main sinetron dan FTV, ia juga seringkali menjadi presnter program acara gosip di sejumlah statsiun TV.

Ya, Ia adalah Fanny Ghassani.

Fanny dikenal berkat perannya di Cinta Fitri.

Wanita kelahiran  Jakarta, 19 Februari 1991 ini telah membintangi banyak judul sinetron.

Sinetron terbarunya berjudul Tukang Ojek Pengkolan juga meraih kesuksesan.

Namun sayang ia memutuskan mundur dari sinetron tersebut karena bakal menikah tanggal 21 Mei 2017 mendatang.

Hal itu ia ungkapkan pada awak media online.

“Nggak (sinetron lagi). Gue sekarang FTV-an saja tapi ya ngambil dua atau tiga saja sebulan. Soalnya nggak kebagi waktu euy,” ujar Fanny pada media online pada Senin (24/4/2017).

Saking sibuknya, pernikahan yang bakal digelar bulan depan itu membuatnya tak punya waktu untuk mempersiapkan pernikahan.

Ia mengaku baru akan fitting baju pernikahan pada awal bulan Mei.

“Ini saja belum fitting paling awal-awal Mei ya,” tutur Fanny.

Fanny akan dipersunting kekasihnya, Erwan, pada 21 Mei mendatang di Jakarta.

Sayangnya, Fanny tak mempublikasikan calon suaminya bernama Erwan itu.

Melalui akun Instagram, Fanny juga tak pernah mengunggah foto Erwan.

Pernah Batal Menikah dengan Seorang Mualaf

Sebelum akhirnya menikah dengan Erwan pada bulan Mei mendatang, Fanny pernah mengalami kandasnya hubungan 4 hari menjelang pernikahan.

Di tahun 2015 silam, Fanny pernah menjalin hubungan dengan seorang pria mualaf bernama Victor.

Sudah menyiapkan berbagai persiapan termasuk menyebar undangan untuk menikah  pada 31 Januari 2015.

Namun 4 hari menjelang hari besarnya, pernikahan itu dibatalkan secara sepihak.

“Aku awalnya nggak ada batal, batalnya 4 hari sebelum nikah. Permasalahannya dari keluarga seberang, nggak tahu masalahnya apa, awalnya setuju kita nikah, akhirnya keberatan,” ucap Fanny Ghassani pada media online pada (26/3/2015).

Fanny mengaku sempat stres karena batalnya pernikahan itu.

Ia bahkan tak tahu betul apa alasan pihak keluarga calon suaminya membatalkan pernikahan.

Namun calon suaminya tersebut adalah seorang mualaf sejak bulan Desember 2014, dan mereka sempat hendak memaksakan perkawinan namun terhalang surat-surat.

“Nggak ada, saat pihak laki mau urus surat RT RW nggak bisa keluarkan surat, surat izin dan restu orang tua, harusnya kan laki bisa sendiri ya,” ujarnya.

Fanny menyebut awalnya orang tua Victor tidak mempermasalahkan anaknya untuk menjadi seorang Muslim.

Keluarga calon suaminya pun sudah setuju dengan rencana perkawinan mereka.

Namun tiba-tiba saja keputusan tersebut berubah, dan Fanny tidak mau kalau perkawinannya hanya sekedar nikah siri.

“Saya nggak nikah siri, memang batal nikah,” tegasnya kala itu.

Kini Fanny siap menikah dengan pria bernama Erwan.

Kita doakan lancar ya!

Posting Setelah Sempat Gagal Nikah, Fanny Ghassani Bakal Nikah Bulan Depan ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Jokowi Pastikan Tidak Ada Reshuffle Dalam Waktu Dekat

Pre‎siden Joko Widodo memastikan tidak ada perombakan dalam tubuh kabinet kerja dalam waktu dekat. Menurut dia, isu yang saat ini banyak diberitakan oleh media massa tidak benar.

“Tidak ada, hari ini tidak ada reshuffle (perombakan), pekan ini nggak ada, bulan ini juga nggak ada,” kata Jokowi usai peletakan batu pertama Masjid Nusantara di sekitar Pesantren al-Hikamussalafiyah Cipulus, ‎Selasa (25/4).

Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan di Kongres Ekonomi Umat MUI akhir pekan kemarin, Presiden membahas mengenai target-target yang diberikan kepada menteri. Presiden menyatakan tak segan mencopot menteri yang tak berhasil mencapai target‎ pemerintah.

Jokowi menjelaskan, setiap minggu ia selalu mengevaluasi kinerja setiap menteri yang telah dilantiknya. Hasilnya, sejauh ini semua masih bekerja secara baik dalam mensukseskan program pemerintah. “Baik-baik saja (hasil evaluasi),” ujar Jokowi.

Terkait dengan pidato Jokowi yang menyinggung mengenai perombakan kabinet, mantan wali kota Solo ini menyebut bahwa semua menteri saat ini sudah bekerja pagi hingga malam. Mereka pun kerap turun ke daerah, lapangan, untuk melihat semua program kerja yang dicanangkan. Dengan kinerja seperti itu, dia menilai, perombakan kabinet masih belum diperlukan.

Posting Jokowi Pastikan Tidak Ada Reshuffle Dalam Waktu Dekat ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Inilah Penyebab Presiden Jokowi Suka Buat Video Blog atau Vlog

Belakangan, Presiden Joko Widodo gemar membuat video blog atau yang disingkat ‘ vlog’.

Saat di meja makan bersama Raja Arab Saudi Salman din Abdulazis al-Saud, Jokowi ‘nge- vlog’. Saat membuka pertandingan Piala Presiden di Solo, Jokowi pun ‘nge- vlog’.

Beberapa waktu terakhir, Jokowi membuka ruang pertanyaan melalui Youtube. Jokowi membalas pertanyaan-pertanyaan itu pun dengan membuat ‘ vlog’.

Lantas, mengapa ‘ vlog’, Pak Jokowi?

“Lebih efektif apabila kita menggunakan media sosial,” ujar Jokowi ketika berbincang santai dengan wartawan di rumah makan sate maranggi, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).

Secara khusus, Jokowi memang ingin menyentuh kalangan muda dengan informasi soal apa saja yang pemerintah telah kerjakan.

Jokowi mengakui, dibutuhkan saluran tersendiri agar masyarakat, utamanya generasi muda, dapat berkomunikasi dengan pemerintah.

Sebaliknya, pemerintah juga memerlukan saluran tersendiri agar dapat lebih leluasa berkomunikasi dengan masyarakat.

“Saya juga melakukan tanya jawab untuk menanyakan masalah-masalah yang ada di lapangan kepada generasi muda kita untuk kemudian saya jawab,” ujar Jokowi.

“Cara-cara seperti itu yang akan bisa menjelaskan perkembangan setiap program sehingga komunikasi kita dengan anak-anak muda dan rakyat selalu terhubung,” lanjut dia.

Presiden menerangkan, vlog yang dibuatnya itu seringkali muncul dari spontanitas terhadap apa yang ia lihat di lapangan.

Ia mencontohkan proses pembuatan vlog di Waduk Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau, yang diunggahnya 31 Maret 2017 lalu.

“Misalnya waktu ke waduk Sei Gong, kok pekerjanya banyak sekali. Saya tanya dari mana saja asal mereka. Ada yang dari Medan, Tanjung Pinang, Balikpapan, Makassar, NTT, macam-macam, langsung spontan saat itu saya buat vlognya,” ujar Jokowi.

Melalui vlog-nya, Jokowi ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa Indonesia memang terdiri dari berbagai macam suku, ras, bahasa dan agama.

Jika dikelola dengan baik, keberagaman itu akan menjadi kekuatan bangsa.

“Untuk menunjukkan bahwa yang bekerja di situ dari Sabang sampai Merauke dan setiap proyek itu pasti akan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Jokowi.

Artinya, ada pesan moral dari setiap video blog yang diunggah Jokowi.

Lalu, apa vlog yang bakal dibuat Jokowi lagi? Ditanya demikian, Jokowi hanya tersenyum dan melangkah masuk ke mobilnya untuk melanjutkan kunjungan kerja.

Posting Inilah Penyebab Presiden Jokowi Suka Buat Video Blog atau Vlog ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ini Dia Hacker Pelaku Peretas Situs Telkomsel dan Tuntutannya

Sejak pagi tadi, situs Telkomsel diketahui diusili oleh peretas. Mereka sempat mengganti tampilan laman web tersebut dengan sebuah tuntutan.

Ya, peretas Telkomsel itu menuntut perusahaan telekomunikasi tersebut menurunkan tarif internet mereka. Sang peretas juga menuntut bahwa mereka tidak butuh kuota data untuk mengakses Hooq, Viu, ataupun konten musik yang bekerja sama dengan Telkomsel.

Pembobolan situs milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai bentuk protes atas penetapan tarif kuota internet yang kelewat mahal. “Bagaimana Indonesia mau maju kalau tarif internet mahal. Buat makan aja susah, apalagi beli kuota internet,” ujar si peretas.

Peretas menuntut agar Telkomsel menurunkan tarif internetnya. “Murahin harga kuota internet, kagak usah dibagi-bagi 2G/3G/4G,”

Tak hanya mendefice laman utama provider terbesar di Indonesia tersebut, hacker juga mengganti meta title Telkomsel. Penggantian itu berakibat, ketika user menuliskan kata kunci telkomsel di google search, muncul kata-kata bernada hinaan kepada perusahaan operator terbesar di Indonesia itu. Tampilan situs Telkomsel juga berubah.

“Pegimane bangsa Endonesia mau maju kalo internet aja mahal. Babi! Makan aja susah, apalagi beli kuota internet. Monyet! Murahin harga kuota internet, Nyet!,” demikian.

Setelah di hack, Telkomsel pun langsung mengalihkan alamat situs miliknya ke Uzone dan menyampaikan permohonan maaf.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dalam mengakses website resmi Telkomsel www.telkomsel.com,” kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati

Sekedar informasi, Bicara soal peretasan website, sebuah kelompok peretas atau hacker yang menamakan diri Anonymous Indonesia diketahui pernah meretas sejumlah website perusahaan besar internasional hingga situs resmi pejabat pemerintahan.

Anonymous adalah kelompok peretas yang terbentuk sejak tahun 2003. Para anggotanya di hadapan publik menutupi wajah asli mereka mengenakan topeng Guy Fawkes atau V for Vendetta. Pada tahun 2011, Majalah Time pernah memasukkan nama “Anonymous” sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Semua bisa menjadi Anonymous, karena organisasi ini tak memiliki pemimpin dan tidak memiliki struktur organisasi.

Ini perbandingan Tarif Internet di Indonesia

Pagi ini website Telkomsel diretas, dan sang hacker ‘curhat’ soal mahalnya harga kuota internet Telkomsel. Namun benarkah harga kuota dari Telkomsel mahal?

Untuk mengetahui hal ini, tentu kita harus meletakkannya dalam perspektif. Berupa membandingkannya dengan penyedia layanan telekomunikasi lain yang juga menyediakan layanan 4G. Dalam hal ini, Mari kita bandingkan harga kuota antara Telkomsel, XL, dan Indosat Ooredoo.

Telkomsel

Untuk paket 4G LTE Telkomsel, ada beberapa jenis paket mulai dari Gigamax untuk Simpati, serta Paket Basic, Paket Combo, serta Paket Flash 4G LTE yang bisa digunakan untuk Simpati, Kartu AS, maupun LOOP.

Untuk Paket GIGAMAX yang termurah yakni GIGAMAX Basic, berisi kuota reguler 100MB, kuota 4G 1GB, Kuota HOOQ/VIU 1GB, dibanderol seharga Rp 49.000. Masih ada Paket GIGAMAX Lite, Pro, Platinum, serta Ultimate, dengan rentang harga dari Rp 89.000 hingga Rp 299.000, dengan rentang kuota 4G 5GB hingga 20 GB.

Lalu ada paket Basic yang berisi kuota 2GB untuk Simpati, dengan banderol harga Rp 80.000. Sementara paket Basic ini juga diusung Kartu AS dan Loop dengan harga Rp 60.000, dengan kuota 1,3 GB. Semua paket ini termasuk gratis Package Movie.

Ada juga paket Combo yang berisi kuota 3,5 GB untuk Simpati, dengan banderol harga Rp 150.000. Paket ini juga ada di Kartu AS dan Loop dengan kuota 1,8GB dengan banderol harga Rp 100.000.

Terakhir ada Paket Flash 4G LTE, yang dibanderol dengan rentang harga Rp 65.000 hingga Rp 450.000 dengan kuota 2 GB Extra 4 GB hingga 14 GB Extra 10 GB, dengan masa aktif 1 bulan.

Perlu diketahui bahwa Telkomsel menetapkan pembagian zona tarif wilayah, di mana harga tarif tidak selalu sama di setiap wilayahnya. Zona wilayah ini juga seringkali jadi zona batasan penggunaan layanan 4G, di mana layanan yang dibeli di suatu wilayah, tak selalu bisa digunakan di wilayah lain.

Meski demikian, Telkomsel menawarkan banyak sekali tambahan seperti bebas akses ke HOOQ atau VIU, serta kualitas cakupan wilayah yang cukup luas yang berarti kualitas jaringan akan lebih baik.

XL

XL memiliki paket layanan 4G yakni Combo XTRA dan HotRod Xtra. Combo Xtra dinaderol mulai dari harga Rp 59.000 dengan kuota reguler2GB, kuota 4G 4G, telepon 20 menit, serta kuota YouTube 2GB. Akan ada berbagai paket dengan rentang harga hingga Rp 239.000, dengan kuota 4G 28GB.

XL juga memiliki paket HotRod Xtra, yang berbasis kuota internet 4G/3G/2G, ditambah kuota telepon, di masa berlaku 30 hari. Paket ini dibanderol dengan rentang harga mulai dari Rp 39.000 dengan kuota 1GB + 60 menit telepon, hingga Rp 239.000 dengan kuota 16GB + 300 menit telepon.

Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo memiliki Paket Indosat Ooredoo Freedom Combo. Ada empat buah paket 4G yang ditawarkan, yakni Freedom Combo M, Freedom Combo L, Freedom Combo Xl, Freedom Combo XXL. Rentang harganya mulai dari Rp 59.000 hingga Rp 199.000 dengan total kuota mulai dari 7GB hingga 37GB. Total kuota ini terdiri dari kuota utama yang bisa diakses di semua jaringan yakni 2G/3G/4G, dan kuota tambahan yang hanya bisa diakses di jaringan 4G.

Jadi jika menilik fakta ini, Telkomsel memang membanderol harga paling mahal, namun dengan berbagai tambahan akses ke berbagai konten hiburan serta jaminan kualitas jaringan.

Posting Ini Dia Hacker Pelaku Peretas Situs Telkomsel dan Tuntutannya ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Kamis, 27 April 2017

Ini Video Investigasi Allan Nairn Terkait Upaya Kudeta ke Presiden Jokowi

Sebuah wawancara terbaru antara Amy Goodman dan jurnalis investigatif asal Amerika Serikat, Allan Nairn, menjadi viral di internet setelah tayang dua hari lalu.

Dalam wawancara di acara “Democracy Now” yang bisa diakses di democracynow.org itu, Nairn mengungkapkan inti tulisan terbarunya yang membuat heboh Indonesia terkait dengan analisisnya soal Pilkada DKI.

Dalam tulisan terbarunya di Intercept berjudul “Trump’s Indonesia Allies in Bed With ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President”  yang bisa dilihat di sini dan kemudian diterjemahkan oleh salah satu media online di Indonesia, Nairn mengungkapkan adanya kudeta merangkak di Indonesia.

Sejumlah mantan jenderal yang dikutip Nairn dalam tulisan, mengakui terus terang upaya itu ada. Hal itu dipicu dari sikap Presiden Jokowi untuk mengutak-atik peristiwa 1965 yang membuat marah sejumlah jenderal, baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif.

Tesis  Nairn adalah penggulingan Ahok dari kursi Gubernur DKI oleh kelompok Islam garis keras hanyalah sasaran antara para jenderal TNI AD sebagai penunggangnya –pensiunan maupun aktif– bersama kroni politik dan bisnis Donald Trump di Jakarta.

Para Jenderal TNI AD marah karena merasa keterlibatan masa lalu mereka di tahun 1965 coba diotak-atik Jokowi lewat rekonsiliasi nasional. Maka, setelah Ahok, sasaran akhir mereka sesungguhnya adalah kudeta merangkak berupa penggulingan Jokowi dari kursi Presiden RI.

Panglima TNI Gatot Nurmatyo sendiri kepada sejumlah media sudah berkali-kali membantah adanya upaya kudeta itu.

Namun, analisis konspirasi Nairn tentang upaya kudeta itu tetap menjadi viral di dunia maya.

Akun Retorika yang menaikkan video wawancara itu di dinding Facebook-nya pada tanggal 23 April 2017 atau dua hari lalu, hingga berita ini dibuat Selasa 25 April 2017, telah di-like sebanyak 2.700 kali, ditonton 203.000 kali dan telah di-share sebanyak 8.629 kali.

Sementara akun Berita Fakta Indonesia yang menaikkan video itu di Youtube pada 23 April 2017 atau dua hari lalu, telah ditonton sebanyak 135.315 kali dan menjadi trending di Youtube.

Lihat video wawancara itu di sini:

Posting Ini Video Investigasi Allan Nairn Terkait Upaya Kudeta ke Presiden Jokowi ditampilkan lebih awal di Topikindo.

Ahok Calon Gubernur Bali, Calon Gubernur NTT atau Calon Menteri Jokowi?

Gagal terpilih sebagai gubernur pada Pilgub DKI Jakarta 2017 tak membuat nama Ahok pudar.

Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini masih diwacanakan memegang jabatan-jabatan strategis.

Sebutlah wacana Ahok akan diangkat jadi menteri oleh Presiden Jokowi atau wacana Ahok mencalonkan gubernur Bali.

Dua isu itu mencuat sejak kemarin.

Bahkan tagar #AhokForBali1 pun menjadi trending topik di Twitter kemarin.

Calon Menteri

Nama  Ahok mencuat sebagai calon menteri setelah Presiden Jokowi pertama kali menyinggung hal ini dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017) lalu.

Jokowi mengatakan jika menterinya tidak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.

“Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu,” ujar Jokowi.

Pro dan kontra mengenai rencana Jokowi merombak kabinetnya bermunculan.

Apalagi wacana ini muncul usai Pilkada DKI Jakarta.

Berbagai isu mencuat ke publik.

Diantaranya mengenai isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dipolot jadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Basuki yang kalah di Pilgub DKI Jakarta, oleh Partai Golkar sebagai salah satu pendukung Ahok di Pilkada DKI mengaku bingung jika Ahok menjadi Mendagri.

Pasalnya masih ada Tjahjo Kumolo yang menjabat pada kursi Mendagri.

“Kok mendukung, pak Tjahjo gimana,” ujar Sekjen Golkar Idrus Marham, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Idrus menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle Menteri kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut Golkar hal tersebut adalah hak preogatif Presiden untuk mencopot Tjahjo Kumolo dan memasang Ahok sebagai Mendagri.

“Biarkanlah perannya Presiden disitu, biarlah haknya presiden disitu,” kata dia.

Idrus menegaskan tidak akan melakukan intervensi kepada keputusan Presiden Jokowi terkait isu reshuffle.

Karena semua menteri yang dipilih oleh Jokowi, menurut Idrus untuk menjalankan program pemerintah menjadi lebih baik.

“Jangan kita berikan penilaian, biarlah Presiden akan mengambil langkah terbaik untuk memacu kinerjanya,” ujar Idrus.

Jawaban Jokowi

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi enggan dikait-kaitkan pernyataannya dengan kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.

Lagipula, kata Jokowi, saat ini Ahok masih aktif menjabat sebagai Gubernur hingga Oktober 2017 mendatang.

“Pak Ahok itu masih Gubernur DKI Jakarta sekarang ini sampai Oktober,” ucap Jokowi di Pondok Pesantren Al Hikammussalafiyah, Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).

Jokowi pun membantah akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

“Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle. Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada,” ujar Presiden Jokowi.

Soal evaluasi menteri-menterinya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal itu terus dilakukan dalam kurun waktu setiap pekan dan bulan.

Dari hasil evaluasi itu, Presiden Jokowi tidam menjabarkan secara detail.

Namun, ia menilai menteri-menterinya sudah bekerja dengan baik.

“Menteri-menteri kerjanya saya kira sudah pagi, siang, malam. Selalu ke daerah, selalu ke lapangan. Saya kira saudara-saudara sudah bisa lihat sndiri,” ucap Jokowi.

Posting Ahok Calon Gubernur Bali, Calon Gubernur NTT atau Calon Menteri Jokowi? ditampilkan lebih awal di Topikindo.