BAHAGIA itu sederhana, kata Cawagub Anies Baswedan. Ini menyikapi selera baru anak muda masa kini, yang sudah sangat bahagia luar biasa hanya mendengar suara klakson bus “telolet” di jalan raya. Cuma yang kemudian memancing bahaya, kawula muda itu demi berburu suara “telolet” sampai merangsek ke jalan raya dan bikin jalanan macet.
Pak Harto dulu sering sekali mengingatkan, “Aja gumunan lan aja kagetan.” Maksudnya, setiap melihat hal-hal baru jangan mudah terheran-heran dan kaget. Sayang, ketika nasihat Bapak Pembangunan itu sering diucapkan, kawula muda ini kebanyakan masih di pucuk pring alias belum lahir. Walhasil, hanya mendengar suara klakson yang menyentak dengan irama yang variatif, sudah tertawa bahagia. Lupa pacar dan lupa Unas yang batal dimoratorium.
Tapi akan lebih bahagia lagi tentunya, sambil mendengarkan klakson bus “telolet” ditraktir makan di RM Sederhana. Nikmat sekali itu, sambil menikmati hidangan rendang iso lengkap dengan lalapan daun singkong rebus, sebentar-sebentar terdengar suara telolet, telolet. Oom, telolet, Oom.
Ternyata selera anak muda sekarang sederhana sekali. Memang itu lebih baik, ketimbang mengisi waktunya di medsos lalu mengomentari ini itu yang ujung-ujungnya berbau SARA. Maka itu Dwi Estiningsih yang berkomentar miring soal pahlawan nasional, ketimbang stress karena mau dituntut orang, mending mangkal di pinggir jalan sambil bawa tulisan “Oom, telolet, Oom”. Nanti ketika pengemudi bisnya merespon memberi klakson “telolet” kan jadi lupa gugatan hukumnya.
Posting Bahagia Itu Ternyata Sederhana ala Om Telolet Om ditampilkan lebih awal di Topikindo.
0 komentar:
Posting Komentar