“Om telolet om… om… om… telolet dong om!” teriak anak-anak di tepi jalan raya di kawasan Salatiga, Jawa Tengah suatu sore. Teriakan mereka selalu diulang setiap kali lewat sebuah bus malam.
Tak jarang, sambil berteriak-teriak mereka lengah dengan keselamatan diri. Puluhan anak-anak yang minta “di-telolet-in” itu tanpa sadar melangkah agak ke tengah jalan raya. Tentu saja, sopir-sopir itu kemudian membunyikan klaksonnya.
“Telolet…telolet…”
Mendengar itu, anak-anak bersorak. Anak-anak yang sudah siap dengan ponsel berkamera, bahkan tak jarang mereka membawa ponsel berharga mahal itu sigap merekam laju bus dan bunyi klaksonnya. Untuk apa? Ternyata rekaman itu diunggah ke akun media sosial yang belakangan menjadi viral. Bukan cuma di Salatiga, fenomena anak-anak pencari telolet ini terjadi pula di daerah lain. Terutama anak-anak di kawasan Pantura.
Di Yogya, anak-anak berumur belasan tahun gemar nongkrong di pinggir jalan menunggu bus yang mengeluarkan suara klakson berbunyi . Mereka pun berteriak “Om telolet om”.
Puluhan anak kecil ini memegang gadget. Mereka menunggu bus-bus besar yang lewat membunyikan telolet dan mengabadikan dalam sebuah video. Satu di antaranya ada di Jalan Lingkar Utara Ring Road, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka melompat-lompat sambil membawa spanduk “Om telolet om”.
Telolet Mendunia
Dari Pantura, fenomena Om Telolet Om kini mendunia. Bahkan kepopulerannya diperbincangkan oleh berbagai tokoh musik dunia, hingga mereka membuat beberapa remix telolet yang asyik untuk didengarkan.
Sebuah tulisan bertajuk “Dance Music World Completely Confounded By Trending Indonesian Meme ‘Om Telolet Om'” dimuat dalam situs daring media ini. Seperti terlihat dari judulnya, Billboard mewartakan bahwa para DJ kelas dunia adalah para seleb yang paling awal tertular fenomena ini.
Sepanjang Selasa kemarin, Billboard mengamati bahwa banyak DJ yang mulai mencuit soal Om Telolet Om.
Ada yang sekadar menulis “Om Telolet Om” dalam cuitannya seperti Zedd dan DJ Snake. Namun tak sedikit pula yang kebingungan dengan frase ini. “Apa sih Om telolet Om,” tulis Martin Garrix, DJ asal Belanda yang baru-baru ini berada di peringkat pertama dari 100 DJ dunia.
Billboard menyebutkan, para pecinta dance music pun kebingungan dengan fenomena yang ikut ramai dibicarakan di forum seperti Reddit tersebut. Media ini pun sempat bingung dengan fenomena ini, sampai ada penjelasan yang diunggah oleh pengikut DJ The Chainsmokers.
Bahkan, akun instagram Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun kebanjiran Om Telolet Om.
Awal Mula Demam Telolet?
Pengguna telolet pertama ternyata adalah PO Bus Efisiensi. Si pemilik PO awalnya menyebut bunyi klakson khas itu sebagai tolelot, bukan telolet.
“Empat tahun lalu mulai rame anak-anak yang meminta telolet,” kata Manajer Komersial PO Efisiensi Syukron Wahyudi.
Ia menuturkan, awal mula penggunaan klakson telolet terinspirasi dari bus di Arab Saudi yang pertama didengar pemilik PO Efisiensi Teuku Eri Rubiansah. Saat pulang, Eri memasangnya di bus miliknya dengan trayek Purwokerto-Yogyakarta.
Bus Efisiensi kini menjadi salah satu moda transportasi paling diminati oleh warga Purbalingga, Purwokerto dan Cilacap. Tujuannya ke Yogyakarta dan sebaliknya.
Bahagia itu Sederhana
Mabes Polri angkat bicara soal fenomena ini. Polri dengan tegas menyatakan bahwa telolet tidak dilarang.
“Bahagia itu sederhana, tidak ada larangannya untuk telolet,” kata Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul .
Namun, kata Martinus, pihaknya akan mengevaluasi bilamana fenomena ini dinilai membahayakan dan mengganggu hak-hak pengguna jalan raya.
“Klaksonnya itu kan enggak ada masalah, kalau dinilai bahaya akan dievaluasi. Bagi anak-anak itu kan ekspresi mereka, kita hormati,” kata Martin.
Martin menambahkan, pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan Korps Lalu Lintas dan Kementerian Perhubungan terkait kemunculan fenomena ini.
Guna menghindari gangguan lalu lintas akibat munculnya telolet, ujar Martin, pihaknya akan menggelar patroli sepanjang jalanan yang dilintasi truk dan bus.
“Ini untuk mencegah jangan sampai terjadi penyetopan bus-bus di jalan, tetapi mereka bisa lakukan di tempat singgah bus dan truk. Ini bentuknya imbauan,” ujar Martinus.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, viralnya “Om Telolet Om” ini karena masyarakat sangat membutuhkan hiburan.
“Fenomena “Om Telolet Om” ini contoh bahwa bahagia itu sederhana,” ucap Anies.
Calon gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, kebahagiaan yang sederhana itu terlahir berkat kebiasaan anak-anak di kawasan Pantura meminta bunyi klakson kepada sopir bus antarprovinsi yang lewat di kawasan tersebut.
Posting Dari Pantura Menyebar ke Dunia, Telolet Bikin Heboh ditampilkan lebih awal di Topikindo.
0 komentar:
Posting Komentar